Awas! Dokter Ungkap Penggunaan Masker Wajah Timbulkan Resiko Serius Pada Kesehatan (Bagian 3)
Pasien kanker, terutama jika sel kankernya telah menyebar, menjadi pihak yang paling rentan terpapar hipoksia lanjutan lantaran sel kanker tumbuh subur di lingkungan mikro yang rendah oksigen.
Kondisi darah dengan oksigen rendah juga meningkatkan peradangan akibat pertumbuhan, invasi dan penyebaran si sel kanker.
Selanjutnya, hipoksia yang berklanjutan menjadi faktor signifikan yang memicu aterosklerosis dan akhirnya meningkatkan resiko berbagai penyakit kardiovaskular (serangan jantung) dan serebrovaskular (stroke).
Tak berhenti sampai di sini, masih ada bahaya lainnya yang mengintai jika Anda mengenakan masker setiap hari, khususnya dalam jangka waktu panjang.
Ketika seseorang terinfeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, mereka akan terus mengeluarkan virusnya di setiap napas yang mereka hembuskan.
Jika mereka mengenakan masker, khususnya masker N95 atau jenis masker tertutup lainnya, mereka akan terus-terusan menghirup virus yang dihembuskan melalui napasnya. Akibatnya, konsentrasi virus di paru-paru dan saluran hidung kian meningkat.
Sebagai informasi, mereka yang terkena dampak terparah virus corona (hingga fatal) adalah mereka yang sedari awal memiliki konsentrasi virus tinggi.
Yang lebih mengerikan lagi, bukti terbaru menunjukkan dalam beberapa kasus virus yang berada di paru-paru dan saluran hidung bisa menjalar hingga ke otak.
Dalam sebagian besar kasus, virus ini masuk ke otak melalui saraf penciuman yang memang terhubung langsung dengan area otak yang mengatur memori.
AKhir kata, seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, dengan memakai masker virus yang keluar lewat hembusan napas akan terperangkap dan berkonsentrasi di saluran hidung. Selanjutnya, virus ini memasuki saraf penciuman dan terakhir menjalar hingga ke otak.
- Source : www.globalresearch.ca