Benarkah Rezim Trump Sengaja Mencari Konfrontasi Dengan Iran? (Bagian 2)
Dan pada pekan lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani bersumpah bahwa Iran tidak akan pernah memulai konflik dengan negara lainnya.
Kendati demikian, Rouhani menekankan bahwa pihaknya tak segan untuk membalas jika negaranya diserang, lantaran melancarkan serangan balasan untuk mempertahankan diri diizinkan dalam hukum internasional.
Sementara itu dilansir dari Sunday Tribun News Service, saat ini Pentagon sedang gencar meningkatkan keberadaan kapal dan helicopter perangnya di wilayah Teluk Persia, sebuah tindakan yang dicap provokasi oleh Iran.
Beberapa hari sebelumnya, Trump bahkan telah memerintahkan Angkatan Laut AS untuk menembak dan menghancurkan kapal Iran jika nekat mengusik kapal AS di perairan Teluk.
Padahal, kenyatannya kapal Iran tidak pernah mengganggu ataupun mengusik siapapun, Mereka hanya menjalankan tugasnya untuk berpatroli di wilayah perairan, mempertahankan wilayah negara dari kemungkinan adanya serangan dari negara musuh seperti AS dan Israel.
Ikut berkomentar tentang ketegangan antara Iran dan AS, wakil menteri luar negeri Rusia, Sergey Ryabkov mengatakan:
“AS sengaja menabur perselisihan di antara anggota komunitas internasional”
“Ini (melontarkan ancaman) adalah salah satu elemen kebijakan AS yang bertujuan untuk memprovokasi (Iran)”
Tak tinggal diam, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif ikut mengecam keberadaan pasukan AS yang dirasa berada terlalu jauh dari rumahnya. Menurut Zarif pasukan AS tak seharusnya berada di perairan Teluk jika kehadirannya tidak mau dianggap sebagai (tindakan) provokasi.
Lanjut ke bagian 3
- Source : www.globalresearch.ca