Pembebasan Bersyarat Anggota Terakhir Sekte Manson Family Dianulir
Sekali begundal tetaplah begundal. Begitulah cap yang diberikan Gubernur California Gavin Newsom kepada Patricia Krenwinkel (74), perempuan narapidana pengikut sekte Manson Family.
Gubernur Newsom memblokir putusan Dewan Pembebasan Bersyarat yang merekomendasikan Krenwinkel bisa bebas bersyarat pada Mei lalu.
"Krenwinkel masih menimbulkan bahaya yang tidak masuk akal bagi masyarakat jika dibebaskan saat ini. Ia masih seorang begundal," kata Newsom, seperti ditulis Los Angeles Times, Sabtu (15/10).
Krenwinkel merupakan perempuan napi terlama di Amerika Serikat. Ia telah mendekam di Penjara Perempuan Calfornia sejak 1971. Semula ia dijatuhi hukuman mati, tapi Pengadilan Tinggi kemudian mengubahnya jadi seumur hidup setelah Negara Bagian California menghapus hukuman mati.
Pengadilan Los Angeles, California, menyatakan Krenwinkel terbukti membunuh aktris Sharon Tate, istri sutradara terkenal Roman Polanski. Ia juga menghabisi nyawa enam orang lainnya dalam dua hari pada 1969. Saat itu ia berusia 21 tahun.
Meskipun telah berkelakuan baik selama dipenjara, Gubernur Newsom bergeming. Ia menilai Krenwinkel belum sepenuhnya menyadari penyebab kejahatan dan perilaku antisosialnya.
"Nona Krenwinkel sepenuhnya penganut ideologi rasis dan apokaliptik Tuan Manson. Dia mengatakan kepada psikolog bahwa dia pengikut yang teguh dan sangat percaya pada ajaran-ajaran Tuan Manson," Newsom menjelaskan.
Krenwinkel bersama Susan Atkins dan Leslie Van Houten membunuh aktris Sharon Tate yang sedang hamil delapan bulan secara sadis pada 1967. Alasannya karena Tate adalah Yahudi.
Tiga perempuan serangkai ini mengaku diperintah Charles Manson, pemimpin sekte keagamaan Manson Family. Sehari kemudian, mereka menghabisi Leno LaBianca dan istrinya Rosemary. Jaksa menyatakan rangkaian pembunuhan tersebut untuk memulai perang ras.
Mereka melancarkan teror pembunuhan dalam dekade 1960-an atas perintah Manson. "Melakukan kejahatan yang paling menakutkan dalam sejarah California," Jaksa menegaskan.
Krenwinkel adalah tokoh penting dalam Manson Family. Dia disebut-sebut sebagai penegak tirani Charles Manson. "Dia memaksa wanita lain dalam kultus untuk mematuhi Tuan Manson, dan mencegah mereka melarikan diri ketika mereka mencoba pergi," kata Jaksa
Anthony DiMaria, keponakan korban Jay Sebring, mendesak Dewan Pembebasan Bersyarat untuk tidak membiarkan Krenwinkel keluar penjara. "Karena kejahatannya yang langka, parah, dan mengerikan," DiMaria menulis surat kepada Dewan.
Krenwinkel berusia 19 tahun ketika bertemu Manson, yang saat itu berusia 33 tahun, pada sebuah pesta. Ia dari keluarga rudin, pecandu alkohol, dan berantakan.
Manson mengajaknya masuk kelompok quasi agama yang didasarkan pada ras atau apokaliptik. Manson sendiri adalah begundal sejak kecil. Ia keluar-masuk penjara, semula karena pencurian mobil, pemalsuan, dan penipuan kartu kredit. Ia juga pernah menjadi mucikari sebelum memimpin kelompok Manson Family pada 8 Agustus 1969.
Pria penggemar The Beatles itu mengaku sebagai penjelmaan kedua Yesus. Ia terinspirasi lagu Helter Skelter ciptaan John Lennon-Paul McCartney. Helter Skelter adalah sebuah filosofi apokaliptik yang memprediksi akan terjadi perang rasialis di AS, dan bakal muncul lima malaikat yang berkuasa sesudahnya.
Manson dan para pengikut 'The Family' mempercepat datangnya Helter Skelter dengan serangkaian pembunuhan rasis. Manson akan menjadi salah satu malaikat tersebut.
Tapi Manson mati di dalam penjara pada 19 November 2017 karena kanker; saat berusia 83 tahun. Tinggal Patricia Krenwinkel pengikut yang tersisa.
Itulah sebabnya Gubernur Newsom menganulir pembebasan bersyarat yang ke-15 kali diajukan Patricia Krenwinkel. Ia akan tetap menjadi perempuan napi terlama dalam sejarah AS.
"Seluruh warisan Helter Skelter telah menyebabkan bekas luka sejarah yang permanen," Newsom menandaskan.
- Source : www.publica-news.com