www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Donald Trump Didakwa 34 Pemalsuan, Membayar Bintang Porno dan Anak di Luar Nikah

Penulis : Oca - Publica News | Editor : Anty | Selasa, 11 April 2023 16:12

New York - Bukan Donald Trump (76) jika gampang menyerah. Beberapa jam setelah sidang atas 34 dakwaan kepadanya, mantan Presiden Amerika Serikat itu menyerang jaksa dan hakim Pengadilan New York yang mengadilinya.

Berbicara dari ballroom rumahnya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, Selasa pukul 20.30 waktu setempat, atau Rabu (5/4) pagi di Indonesia, Trump menuduh Jaksa Alvin Bragg dan Hakim Juan Merchan sebagai 'rasis' dan pengadilannya merupakan 'perburuan penyihir'.

Ia mengatakan tidak pernah berpikir ada mantan Presiden AS diadili --Trump orang pertama sepanjang sejarah Amerika.

"Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut dari mereka yang berusaha menghancurkannya,” ujarnya, seperti ditulis New York Post, Rabu (5/4) pagi.

Entah apa maksudnya. Sejak menjelang sidang di New York, tokoh Partai Republik itu kerap melontarkan pernyataan yang menyerang siapapun yang berkontribusi atas dakwaannya. Trump juga meminta pendukungnya membanjiri area pengadilan di Lower Manhattan. Hal ini membuat situasi tegang dan sempat terjadi bentrok dengan massa penentang Trump.

Tim hukum Trump meminta larangan liputan langsung TV dan radio saat pembacaan dakwaan karena khawatir kliennya akan terlihat seperti pertunjukkan sirkus. Hakim juga mengizinkan Trump tidak perlu difoto sebelum sidang, tapi tetap wajib diambil sidik jarinya layaknya para tersangka.

Hanya ada lima fotografer di ruang sidang sebelum dakwaan. Kamera televisi hanya boleh di lorong-lorong pengadilan. Gedung pengadilan diamankan oleh Secret Service.

Jaksa Bragg menyodorkan 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis pada tingkat pertama. Tuduhan tersebut meliputi dugaan pembayaran uang tutup mulut, sebagian besar kepada aktris film dewasa Stormy Daniels dan mantan model 'Playboy' Karen McDougal.

"Terdakwa Donald J. Trump berulang kali dan secara curang memalsukan catatan bisnis New York untuk menyembunyikan tindakan kriminal yang merusak dari masyarakat pemilih selama pemilu 2016," ujar Jaksa Bragg, seusai sidang.

Bragg menjelaskan, pengacara pribadi Trump, Michael Cohen, memberi uang tutup mulut 130 ribu dolar AS, sekitar Rp 1,9 miliar, agar Daniels tidak mengungkapkan perselingkuhan mereka di masa lalu. Jaksa mengatakan pembayaran tersebut melalui perusahaan cangkang. Setelah Trump memenangkan pemilu, ia mengganti uang Cohen melalui serangkaian cek seolah-olah sebagai pembayaran konsultasi hukum.

Trump juga menyumpal Karen McDougal dengan uang 30 ribu dolar AS melalui National Enquirer, perusahaan media milik sahabatnya. Perusahaan induk Enquirer juga diduga membayar seorang penjaga pintu (doorman) yang mengetahui Trump punya anak di luar nikah.

"Sebanyak 34 pernyataan palsu dibuat untuk menutupi kejahatan lainnya di New York. Tidak peduli siapa Anda, kami tidak dapat dan tidak akan menormalkan perilaku kriminal yang serius," Bragg menegaskan.

Trump membantah semua dakwaan dan menegaskan tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal. Pria yang berniat maju lagi dalam Pemilu 2024 itu menolak semua cerita perselingkuhannya.

Sidang berikutnya baru akan dijadwalkan pada Desember mendatang. Selain di New York, Trump juga menghadapi tuntutan di Washington untuk kasus dugaan mendalangi penyerbuan Gedung Capitol pada 2021 dan mengangkut dokumen negara ke rumahnya setelah turun jabatan.

Di kompleks rumah mewahnya di Palm Beach seusai sidang, Trump membanggakan sebagai keluarga bahagia. Ia memuji dan menyebut satu persatu semua anaknya dari tiga perempuan yang pernah ia nikahi.

Tapi, ketika ia berbicara itu, tidak ada mantan ibu negara Melania Trump (52) di sampingnya. Trump bahkan tidak menyebut nama mantan model asal Slovenia itu.

Michael LaRosa, mantan juru bicara ibu negara Jill Biden, mengaku terkejut Melania tidak di samping suaminya pada momen sangat penting itu.

"Sebelum Trump muncul di ambang pintu, saya menahan napas, menunggu untuk melihat apakah mantan Ibu Negara akan berada di sisinya, menggenggam tangannya, dan menunjukkan cinta dan dukungan tanpa syarat," kata LaRosa. "Ketiadaan Melania membuat orang berpikir Trump berbohong soal keluarga bahagia," ia menandaskan. 


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar