Rusia Uji Coba Sejumlah Protipe Vaksin COVID-19
Pusat peneliti virologi dan bioteknologi Rusia, atau yang dikenal dengan Vector Institute, yang tengah mencoba prototipe sejumlah vaksin Covid-19, berlomba untuk menemukan virus yang saat ini telah menjadi pandemi global.
Minggu ini, Vector Institute, telah memulai studi imugenisitas pada hewan laboratoirum dengan menggunakan semua protitpe vaksin yang telah dikembangkan,” ujar badan pengawas konsumen, Rospotrebnadzor, hari Jumat.
“Komposisi, dosis, jadwal pemberian vaksin selanjutnya akan ditentukan dari serangkaian tes ini. Para ilmuwan berharap pengenalan vaksin ini sudah bisa dilakukan di kuarter keempat tahun 2020.”
Russia consumer rights watchdog Rospotrebnadzor reveals images of the new #coronavirus, the genome of which was deciphered by Russian scientists. Its particle size is 100-120 nanometers. Images were taken by negative contrast method on a JEM-1400 transmission electron microscope pic.twitter.com/B4uUCmMKUZ
— Sputnik Insight (@Sputnik_Insight) March 19, 2020
Sebelumnya, Russian Health Ministry’s Research Institute of Influenza mengatakan diperlukan waktu empat hingga enam bulan untuk pengembangan prototipe vaksin ini, sementara produk akhirnya baru bisa didapatkan dalam kurun waktu tiga tahun. Meski begitu, para peneliti saat ini sedang mengupayakan agar vaksinnya bisa selesai jauh lebih cepat.
Sementara itu, pada minggu lalu Badan Kesehatan Dunia telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemic dan memperkirakan diperlukan waktu 12 hingga 18 bulan untuk menciptakan vaksinnya.
Dan pada hari Jumat, Rusia telah mengkonfirmasi 199 kasus virus corona, setelah terjadi lonjakan 35 persen pada jumlah korban terinfeksi sehari sebelumnya.
Kematian pertama akibat virus corona di Rusia telah diumumkan hari Kamis, namun menurut hasil otopsi diketahui bahwa pasien wanita berusia 79 tahun tersebut meninggal bukan karena virus corona, melainkan pengentalan darah akibat penyakit lain yang telah dideritanya.
Di seluruh dunia sendiri, kasus virus corona telah mencapai 250.000 per minggu ini dengan menewaskan lebih dari 9.800 orang sejak pertama kali muncul di kota Wuhan pada akhir Desember lalu.
Meskipun sampai saat ini belum ada vaksin ataupun ditemukannya pengobatan tepat, lebih dari 85.000 pasien corona dinyatakan telah sembuh. Kebanyakan di antara mereka berasal dari China.
- Source : www.rt.com