www.zejournal.mobi
Rabu, 20 November 2024

Putin Ikut Ambil Bagian Dalam Konferensi Perdamaian Libya Di Berlin

Penulis : RT | Editor : Indie | Selasa, 21 Januari 2020 09:51

Presiden Rusia Vladimir Putin ikut berpartisipasi dalam konferensi perdamaian Libya, yang digelar di ibu kota Jerman, Berlin, hari minggu kemarin, Kremlin menyampaikan.

KTT Berlin ini akan melanjutkan upaya perdamaian sebelumnya yang dimulai di Moskow pada awal bulan ini ketika pihak yang terlibat didudukkan di meja yang sama untuk pertama kalinya.

Konferensi hari Minggu kemarin, mempertemukan pihak Government of National Accord (GNA) Perdana Menteri Fayez al-Sarraj dengan Libyan National Army (LNA), yang dikepalai jenderal Khalifa Haftar. Selain itu, konferensi ini turut dihadiri perwakilan dari Jarman, Aljazair, Inggris Raya, Mesir, UAE, China, Turki dan Prancis.

Selama kunjungannya di ibu kota Jerman, Presiden Putin mendiskusikan sejumlah cara untuk membawa perdamaian ke Libya usai dilanda kekacauan selama nyaris satu dekade.

Kremlin mengungkapkan sejumlah cara yang diusulkan Putin adalah menghentikan permusuhan dengan cepat, rekonsiliasi pihak-pihak yang bertikai dan melakukan dialog di bawah pengawasan PBB.

Hasil kesepakatan yang dicapai kedua belah pihak dalam pertemuan ini kemudian dibacakan kembali di pengunjung sesi pembicaraan.

Untuk diketahui, di pertemuan Moskow pada awal bulan ini, baik Haftar maupun Sarraj menolak untuk berbicara tatap muka. Penandatanganan kesepakatan baru dilakukan delegasi LNA usai konferensi, sementara perwakilan GNA langsung meninggalkan ibu kota Rusia tanpa menandatangani kesepakatannya.

Meski begitu, pembicaraan ini masih dipandang sebagai terobosan baru lantaran kedua belah pihak bersedia melakukan gencatan senjata.


Berita Lainnya :

Sebelum KTT nya digelar, tepatnya pada hari Jumat, Haftar sempat menulis surat kepada Putin berisi ucapan terima kasih atas segala upayanya untuk menyelesaikan konflik Libya. Selain itu, Haftar juga mengungkapkan kesiapannya kembali ke Moskow untuk melanjutkan sesi pembicaraan perdamaian.

Pernah menjadi negara yang makmur, Libya mulai tercerai-berai sejak tahun 2011 ketika terjadinya pemberontakan rakyat yang didukung kampanye pemboman NATO. Pemberontakan ini berujung pada penggulingan dan pembunuhan pemimpin lama Libya, Muammar Gaddafi.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar