Hubungan Pribadi Trump-Kim Tak Cukup Dijadikan Alasan Untuk Memulai Kembali Dialog AS-Korut
Korea Utara tidak akan terlibat negosiasi dengan AS kecuali ada konsesi nyata, menteri luar negeri Korea Utara mengatakan, sambil menambahkan bahwa AS “telah menipu” negaranya.
Nampaknya pernyataan sang menteri luar negeri secara tak langsung ikut menghancurkan prospek negosiasi AS-Korea Utara yang sudah sejak lama mandek. Meskipun pemimpin Korea utara dan Presiden AS Donald Trump memiliki hubungan yang baik, sayangnya hal ini tidak serta-merta mendamaikan kedua negara.
“Meskipun Kim Jong Un memiliki kesan yang baik tentang Presiden Trump, Kim Jong Un tetap tidak akan menegosiasikan hubungan (kedua) negara dengan didasarkan hubungan pribadi,” sepenggal bunyi pernyataannya.
Seperti yang telah diketahui, serangkaian negosiasi antara AS-Korea Utara yang berlangsung pada tahun 2018 dan awal 2019 telah berakhir sia-sia, ungkap Menteri Luar Negeri Korea Utara. Pembicaraan ini mulai mandek sejak Maret 2019, ketika KTT yang digelar Trump dan Kim di Hanoi gagal.
“Kami telah ditipu oleh Amerika Serikat, dijebak untuk berdiskusi selama satu setengah tahun dan hal itu benar-benar membuang waktu kami.”
Korea Utara menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengajukan proposal baru, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya, sebagai contoh, menawarkan pembongkaran fasilitas nuklir dengan imbalan penangguhan sanksi PBB, dan tidak akan mau terlibat pembicaraan dengan AS sampai adanya konsesi nyata.
“Dialog antara Korea Utara dan AS hanya dapat dilakukan dengan syarat kesepakatan yang absolut terkait serangkaian isu yang telah dibahas sebelumnya, namun kita semua tahu betul kalau AS tidak siap dan tidak akan pernah mau melakukannya,” lanjutan bunyi pernyataannya.
- Source : www.rt.com