www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

#Gejayanmemanggil VS #Sarkemmemanggil, mana yang lebih didengarkan?

Penulis : Erika Ebener | Editor : Indie | Selasa, 24 September 2019 13:46

Riuhnya dunia maya karena kemunculan sebuah tagar abal-abal yang mencatut satu nama daerah di Yogyakarta, membuat orang menggali apa yang dulu pernah dimunculkan untuk dijadikan perbandingan, tagar mana yang lebih memiliki pengaruh.

Lalu ketemu sebuah tagar yang juga memakai satu nama di daerah Yogyakarta dan juga menggunakan kata ‘memanggil’, dia adalah tagar #Sarkemmemanggil. Tapi, jujur saya tidak tahu apakah tagar #Sarkemmemanggil ini adalah tagar lama atau tagar baru, yang pasti, cukup ampuh untuk dijadikan saingan dari #Gejayan memanggil. Anehnya, antara tagar #Gejayanmemanggil dan tagar #Sarkemmemanggil, keduanya memiliki sifat dan pembawaan yang berbanding terbalik.

Ayo kita lihat satu-satu dari kedua tagar yang mencatut atau menggunakan nama daerah yang ada di Yogyakarta…

Tagar #Gejayanmemanggil, kesannya serius, urgent dan seperti seruan yang datang pihak yang berwenang, tapi terlihat seperti sebuah tagar yang nyeleneh. Apalagi diembel-embeli alasan yang maha dahsyat, walaupun kita tahu alasan-alasan yang dijajarkan ibarat lagu kebangsaan Negara Kertanegara. Tapi kemudian, orang, terutama masyarakat Yogyakarta, menganggap tagar ini tagar abal-abal, nyeleneh, provokasi, sampah, ga berbobot, dan terakhir saya bahkan menganggap ini sebuah tagar yang melecehkan Raja Yogyakarta. Sebuah tagar yang sangat jelas dimunculkan dan dibuat oleh orang yang bukan orang Yogyakarta. Itu sebabnya, istilah ‘mencatut’ satu nama daerah di Yogyakarta lebih pas dibandingkan kita mengatakan ‘menggunakan’ satu nama dearah yang ada di Yogyakarta.

Lain dengan tagar #Sarkemmemanggil, kesannya nyeleneh, ga serius, dan seperti dibuat oleh orang perorangan untuk mempromosikan sebuah kegiatan. Tapi orang kalau membaca tagar #Sarkemmemanggil, tidak ada yang berpikir ini adalah tagar abal-abal. Orang akan berpikir ini tagar sungguhan yang dibuat untuk memanggil orang-orang agar datang dan berkunjung ke Sarkem atau Pasar Kembang, sebuah tempat lokalisasi yang ada di Yogyakarta.

Sarkem atau Pasar Kembang sendiri adalah sebuah gang kecil yang remang-remang. Untuk masuk ke dalamnya saja, kadang kamu harus bergantian karena kecilnya ukuran gang. Tapi kalau sudah masuk ke dalamnya, kamu akan bisa melihat banyaknya para wanita seksi yang duduk di depan warung-warung kafe atau karaoke kecil. Kalau kamu sudah masuk ke dalamnya, kamu akan melihat sebuah gambaran kehidupan yang sama sekali berbeda dengan gambaran kehidupan Yogyakarta seperti biasanya.

Tagar #Sarkemmemanggil terlihat menjadi sangat pas sebagai sebuah tagar yang mengundang orang-orang untuk datang. Semakin banyak orang yang datang, semakin ramai kehidupan di dalam gang. Dan yang paling esensial adalah tagar #Sarkemmemanggil adalah sebuah tagar yang dibuat oleh orang dari Pasar Kembang sendiri.

Mana yang lebih memiliki efek dalam memanggil? Apakah tagar #Gejayanmemanggil atau tagar #Sarkemmemanggil? Jelas tagar #Sarkemmemanggil. Apalagi dengan 2 kata “For Sale” di bawahnya… orang akan langsung penasaran dan ingin datang!!

Lain dengan tagar #Gejayanmemanggil. Yang terbayang dari tagar #Gejayanmenanggil adalah kengerian, provokasi bukan promosi, sangat beraura negatif dan membuat orang Yogyakarta marah.

Dan hari ini Kompas melansir berita bahwa Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sanata Dharma, dua universitas yang berlokasi di dekat daerah Gejayan telah mengeluarkan surat edaran yang pada intinya menyatakan bahwa mereka tidak terlibat atas aksi yang diadakan di dekat lokasi kampus UGM dan Sanata Dharma.

Surat edaran UGM bernomor 6909/UNI.P/HMP/HM/2019 ditandatangani langsung oleh ReKtor UGM, Panut Mulyono. Sementara Rektor Universitas Sanata Dharma atau USD, Johanes Eka Priyatna, juga membenarkan telah mengeluarkan surat edaran.


Berita Lainnya :

Selain kedua Universitas di atas, FH UII juga menyatakan tidak mengijinkan mahasiswanya untuk turun ke jalan.

Dan berita di lapangan menginformasikan bahwa identitas pembuat dan penggerak tagar #Gejayanmemanggil sudah diketahui dan dimiliki oleh aparat yang berwenang. Siapa dia? Ya, seperti saya bilang, pelakunya yang ntu-ntu juga. Ya mudah-mudahan segera ditangkap…

Kalau dipikir-pikir lagi, rasanya kita lebih terhibur membaca tagar #Sarkemmemanggil ketibang membaca tagar #Gejayanmemanggil. Saya jadi ingat stand-up komedinya di Dodit Mulyanto soal Sarkem, waktu mereka mengadakan reuni para comedian SUCI 4.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar