Presiden Iran Menolak Bertemu Trump Sampai Seluruh Sanksi Ditangguhkan
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan dirinya tidak tertarik berbicara dengan Donald Trump selama sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Iran belum diangkat. Sebelumnya, Trump sempat mencetuskan gagasan untuk menemui Rouhani dalam acara KTT G7.
Dalam KTT G7 yang digelar di Prancis hari Senin kemarin, Trump mengatakan dirinya siap bertemu dengan Rouhani dengan catatan kondisinya tepat. Agar pertemuannya bisa terlaksana, Iran harus bersikap baik dan memenuhi semua permintaan AS, termasuk menghentikan program rudal balistiknya, sang presiden AS menekankan.
Lebih lanjut, Trump menambahkan tidak menutup kemungkinan dirinya akan menggelar pembicaraan dengan Rouhani di waktu yang akan datang.
Kendati demikian, Rouhani mengatakan, dirinya tidak tertarik berbicara dengan Trump sebelum AS menangguhkan seluruh sanksi Iran.
“AS harus menangguhkan seluruh sanksi yang telah dijatuhkan pada Iran.”
Sang presiden Iran menambahkan pembicaraan antar keduanya mustahil dilakukan kecuali AS menghormati hak rakyat Iran.
Sementara itu di tempat terpisah, para pejabat Iran mengatakan mereka siap berdialog dengan AS asalkan kondisinya disepakati kedua belah pihak.
Seperti yang telah diketahui, ketegangan antara Iran dan AS mulai memanas sejak tahun lalu setelah AS secara sepihak memutuskan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015 atau yang dikenal dengan JCPOA.
Trump juga menuduh Iran diam-diam mencederai kesepakatannya. Iran sendiri telah berulang kali menyangkal tuduhan ini, lagipula komitmennya terhadap JCPOA juga telah dikonfirmasi oleh International Atomic Energy Agency (IAEA).
Pada bulan Mei, Iran mulai mengurangi komitmennya seperti yang tertulis dalam kesepakatan nuklir. Namun, Iran mengatakan pihaknya akan kembali pada komitmennya jika Uni Eropa, yang merupakan anggota JCPOA, mau membantu meringankan dampak sanksi yang dijatuhkan AS pada Iran.
- Source : www.rt.com