IMF Peringatkan AS & China: Pengenaan Tarif Yang lebih Tinggi Tidak Akan Menyelesaikan Sengketa Dagang
International Monetary Fund (IMF) telah memperingatkan dua raksasa ekonomi dunia, China dan AS, bahwa menaikkan tarif impor hanya akan mencederai pertumbuhan ekonomi global dan domestik. IMF juga mengatakan manipulasi nilai tukar juga tidak akan menyelesaikan masalah yang ada.
“Tarif yang lebih tinggi tidak akan menyelesaikan sengketa yang ada,” ujar IMF.
Organisasi berbasis di Washington itu menambahkan memaksakan pungutan terhadap barang impor negara lawan merupakan hal yang sia-sia.
Lebih lanjut, IMF menjelaskan bahwa tarif yang dikenakan tidak harus ditujukan untuk saling menjatuhkan. Contohnya, tahun lalu tarif AS terhadap produk-produk China meningkat sebanyak 10 persen. Di waktu yang sama, nilai yuan terhadap dolar ikut turun sekitar 10 persen sebagai akibat dari aksi saling mengenakan tarif ini.
“Importir dan konsumen lah yang menanggung beban dari tarif yang dikenakan,” ujar IMF.
Oleh karena itu, IMF meminta dua pihak yang bertikai untuk menemukan cara lainnya untuk menyelesaikan sengketa dagang ini, cara yang lebih mempertimbangkan sumber makroekonomi dan s
Cara seperti itu dirasa lebih efektif dibandingkan sistem pengenaan tarif yang pada akhirnya hanya mengalihkan aliran perdagangan ke negara lain.
Di waktu yang sama, sengaja melemahkan nilai mata uang sendiri untuk meminimalkan dampak pengenaan tarif juga dirasa IMF tidak efektif. IMF memperingatkan kebijakan semacam ini memiliki dampak negatif terhadap sistem moneter internasional.
Seperti yang telah diketahui, AS harusnya mengenakan tarif baru senilai USD 300 miliar pada barang impor China pada tanggal 1 September mendatang. Namun, belum lama ini pemerintahan Trump memutuskan untuk mengundur jadwal pemberlakuan tarif barunya.
Tarif baru ini baru akan diberlakukan pada tanggal 15 Desember dengan alasan memberi waktu yang lebih panjang seandainya kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan dagang.
- Source : www.rt.com