www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Duterte Bersumpah Tidak Akan Membiarkan AS Menempatkan Senjata Nuklirnya Di Filipina

Penulis : RT | Editor : Indie | Kamis, 08 Agustus 2019 10:24

Sang presiden Filipina bersumpah tidak akan pernah membiarkan AS menempatkan senjata nuklirnya di tanah Filipina untuk melawan pengaruh China yang terus berkembang di wilayah tersebut. Menurut Duterte bahkan untuk kesepakatan senjata skala kecil pun AS tidak bisa dipercaya.

Usai AS menarik diri dari kesepakatan Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia pada minggu lalu, AS mendeklarasikan bahwa pihaknya dapat dengan bebas menempatkan rudal nuklir miliknya (dengan jarak tempuh 500-5.500 kilometer) di manapun di dunia, termasuk Asia untuk mengalahkan (pengaruh) China.

Pada hari Selasa, Presiden Duterte menekankan, Filipina yang baru-baru ini mempererat hubungannya dengan China, tidak akan membiarkan AS memanfaatkan tanahnya.

“Hal itu tidak akan pernah terjadi karena saya tidak akan membiarkannya terjadi,” ujar Duterte. “Saya tidak akan pernah membiarkan pasukan asing manapun (memanfaatkan Filipina). Saya tidak ingin berperang dengan China.”

“Anda tidak bisa menempatkan senjata nuklir di Filipina. Hal itu tidak akan pernah terjadi.”

Sebelumnya China sudah memperingatkan AS bahwa pihaknya akan melakukan segala cara yang diperlukan untuk melawan, seandainya Pentagon nekat menempatkan rudal darat di wilayahnya.

Meski kedapatan mendekati China, Duterte menjelaskan bahwa saat ini Filipina tidak ingin bersekutu dengan militer manapun. Menurutnya, Filipina mau tidak mau mempererat hubungan dengan Rusia dan China setelah pada tahun 2016 lalu AS menolak menjual 26.000 senapannya pada Filipina dengan dalih melanggar HAM.

“Kalian lah yang bertanggung jawab. Faktanya, kalian yang membuat saya merapat dengan pemerintah China,” ujar Duterte sembari menyalahkan anggota parlemen AS.

“Jadi apa yang harus saya lakukan? Karena alasan itu lah saya akhirnya berpaling ke Rusia.”


Berita Lainnya :

Lebih lanjut, Duterte mengatakan bergabung dengan kekuatan militer tertentu di tengah meningkatnya ketidakstabilan global tidak ada gunanya. Pasalnya, kita semua tetap akan mati jika perang nuklir pecah.

“Seandainya Anda dan China memutuskan untuk berperang dan saling meluncurkan rudal nuklir, lalu Amerika, Rusia, Inggris, Italia dan Prancis mengikuti, ini artinya kiamat bagi kita semua.”


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar