Pembicaraan Tarif Dagang Berlanjut, China Memilih Untuk Mengurangi Tarif Impor Sejumlah Barang AS
Hari Senin lalu, Chinese Customs Tariff Commission of the State Council mengumumkan bahwa negara ini akan mengurangi tarif pada sejumlah bahan impor meliputi produk makanan, obat-obatan, tekstil dan teknologi informasi.
Dilansir dari kantor berita Xinhua, pajak pada sejumlah barang seperti makanan, komputer, buku, furniture dan obat-obatan akan dikurangi dari 15 persen menjadi 13 persen. Informasi ini disampaikan via online oleh Chinese Customs Tariff Commission of the State Council.
Sementara pajak pada barang impor lain seperti peralatan olahraga, peralatan memancing, tekstil, elektronik dan sepeda juga akan dikurangi dari 25 persen menjadi 20 persen untuk mendorong daya beli konsumen di negara ini.
Seperti yang telah diketahui, China dan Amerika Serikat terlibat perang dagang setelah pada bulan Juni 2018 Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencanan AS mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap barang impor China senilai USD 50 miliar. Menurut Trump, hal ini harus dilakukan untuk menyeimbangkan defisit dagang AS-China.
Sejak saat itulah, kedua negara berlomba saling mengenakan tarif impor. Namun, setelah digelarnya KTT G20 pada Desember tahun lalu di Argentina, barik AS maupun China tak lagi mengumumkan kebijakan tarif baru.
Hari Jumat lalu, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan masih diperlukan sejumlah upaya guna menyelesaikan perang dagang dengan China. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa sejauh ini kedua negara telah mencoba berdiskusi mengenai kekayaan intelektual, transfer teknologi paksa, hambatan non-tarif, pertanian, layanan, pembelian dan penegakan hukum.
“Upaya signifikan masih diperlukan, namun yang pasti para wakil menteri dan anggota delegasi akan terus berkomunikasi guna menyelesaikan isu ini,” ujar Sarah Sanders.
Sementara itu, hari Jumat lalu di hadapan para jurnalis, Trump mengatakan bahwa pertemuan dengan China yang melibatkan perwakilan Perdaganag AS Robert Lighthizer, Sekretaris Keuangan Steven Mnuchin dan delegasi China yang dipimpin wakil perdana menteri Liu He sukses besar. Pertemuan tersebut digelar dari tanggal 3 sampai 5 April di Washington, DC.
“Saya tidak ingin memprediksikan ada atau tidaknya sebuah kesepakatan, namun yang pasti kami semua berdiskusi dengan baik,” ungkap Trump.
“Kami berdiskusi setidaknya mengenai dua poin tersulit,” tambah Trump. Sayangnya ia tidak memberikan detil lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Untuk diketahui, dalam dua bulan terakhir, kedua belah pihak terus mendiskusikan soal isu terkait cybertheft, transfer teknologi paksa dan hak kekayaan intelektual.
Pada tanggal 1 April, New York Times melaporkan bahwa AS terus mendesak China untuk membeli barang-barang dari Amerika senilai ratusan miliar dolar, meliputi jagus, kedelai, sorghum, gas alam, minyak, batu bara, bahan kimia, semikonduktor dan pesawat terbang.
Mengutip beberapa sumber terpercaya yang tidak ingin disebutkan namanya, dalam artikel yang dirilis tanggal 4 April lalu New York Times melaporkan bahwa Trump tengah berencana untuk mengumumkan pertemuan AS selanjutnya dengan China. Kendati demikian, penasehat dagang Trump meminta Trump untuk tidak menjadwalkan pertemuan sebelum kesepakatan akhir antara China dan AS dicapai.
- Source : sputniknews.com