www.zejournal.mobi
Selasa, 24 Desember 2024

Mengenal Indonesia Menuju B100

Penulis : Mpok Desy | Editor : Indie | Senin, 11 Maret 2019 12:28

Petahana Jokowi pernah mengatakan Indonesia sedang menuju penerapan B100 atau disebut juga biodiesel 100%. Langkah ini adalah cara untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil. Ehhmm…mulai bingung?

Apa sebenarnya maksud bahan bakar fosil dan definisi B100 itu sendiri?

Sebelumnya yuk kita belajar mengenal minyak bumi. Seperti diketahui didalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan minyak bumi. Minyak yang pada awalnya terbentuk di dalam perut bumi, kemudian diangkat ke atas permukaan bumi dengan melakukan pemboran. Adapun hasil olahan dari minyak bumi antara lain, gas cair, avtur, minyak tanah (kerosene), solar, bensin, aspal, parafin dan Aviation Gasoline (Avgas).

Minyak bumi ini berasal dari dari makhluk hidup hewan dan tumbuhan yang telah mati (fosil), yang telah tertimbun atau terendapkan ratusan juta tahun lalu di bawah permukaan bumi.

Jadi, bisa ditebak pada waktunya nanti persediaan minyak bumi akan habis, seberapapun kekayaan minyak bumi yang kita miliki. Penggunaan yang terus menerus seiring dengan pertambahan populasi manusia pastinya akan meningkatkan kebutuhan dan akibatnya cadangan minyak bumi pun menipis. Sehingga sangat perlu untuk dipikirkan alternatif bahan bakar lain.

Biodiesel 100% atau B100 adalah alternatif bahan bakar yang hendak dikenalkan Jokowi kepada Indonesia. B100 sendiri merupakan bahan bakar yang sepenuhnya berasal dari nabati. Murni berasal dari tumbuhan, apakah itu kelapa sawit, ataupun tanaman jarak lainnya. Intinya, didalam B100 tidak ada komponen dari minyak fosil.

Itulah majunya Indonesia bersama Jokowi. Kita tidak berjalan mundur, ataupun berjalan ditempat. Bersama Jokowi, Indonesia melesat maju, bukan hanya negerinya tetapi juga rakyatnya ikutan bertambah cerdas!

Selain B100, sudah pernah mendengar B20 belum?

Percaya tidak, ternyata selama ini di pasaran sudah beredar B20. B20 ini adalah bahan bakar campuran dari minyak solar dan kelapa sawit. Di dalam bahan bakar itu, komponen kelapa sawitnya sebesar 20% dan solarnya 80%, artinya dari 1ltr atau 1000ml B20 terdiri 200ml kelapa sawit dan 800ml solar. Langkah ini ditempuh pemerintahan Jokowi untuk mengurangi impor migas

Sehingga bisa dibilang B100 adalah langkah maju Jokowi setelah B20. Rumit memang untuk kita masyarakat awam memahaminya. Tetapi, rakyat Indonesia harus bertambah cerdas dan terus melakukan banyak inovasi karena Indonesia sangat kaya. Banyak yang bisa diolah dari negeri ini untuk menjadi Indonesia maju.

"Biodiesel, biofuel sudah kita mulai melakukan produksi B20 kita teruskan sampai B100. Sehingga ketergantungan energi fosil semakin berkurang dari tahun ke tahun," kata Jokowi dalam Debat Capres Jilid 2 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Dikutip dari: detik.com

Keseriusan Jokowi ini bukan mimpi atau sebatas wacana, apalagi janji kosong. Dibuktikan dengan Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah melihat secara langsung bagaimana BUMN migas Italia, Eni S.p.A yang berhasil mengubah kilang minyak tua menjadi kilang yang memproduksi B100.

"Untuk refinery, ada 2 refinery yang disetujui. Saya sudah melihat di Italia, Eni, perusahaan minyak Italia, yang tadinya refinery untuk minyak mentah yang kurang efisien, mereka konversi di 2012 dan di 2015 bisa memproduksi B100. Belinya minyak sawitnya dari Indonesia," ujar dia dalam Indonesia Investment Forum 2018 di Bali, Selasa (9/10). Dikutip dari: merdeka.com

Wow….kalau Italia bisa, lalu kenapa kita sebagai negara penghasil sawit tidak mencoba mengolah sendiri bahan bakar dari kelapa sawit?


Berita Lainnya :

Bahkan sangat luarbiasa kini diketahui PT Pertamina (Persero) pun sedang mengembangkan minyak kelapa sawit untuk diolah menjadi bahan bakar dengan kualitas setara BBM Pertamax, yaitu dengan kadar oktan 92. Uji coba tersebut dilakukan di Kilang milik Pertamina di Plaju, Sumatera Selatan.

Mungkin butuh waktu untuk mewujudkannya, tetapi langkah itu sudah dimulai untuk dilanjutkan dan diwujudkan. Sekaligus pembuktian keseriusan pemerintah terkait pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia. Mengingat memang ada banyak hal yang bisa diolah di negeri ini untuk menjadi sumber energi baru.

B100 adalah visi Jokowi agar Indonesia tidak hanya bisa menekan jumlah impor BBM, dan sekaligus menjadikan bahan bakar di dalam negeri menjadi jauh lebih ramah lingkungan.

Sumber:

https://finance.detik.com/energi/d-4432951/jokowi-sebut-ri-menuju-b100-apa-itu

https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-ubah-2-kilang-minyak-tua-untuk-produksi-b100.html

Ilustrasi: zonadamai.com


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar