Rusia Mengancam Akan Memblokir Situs Raksasa Google
Rusia berencana untuk mengamandemen UU, sehingga negara bisa memberikan sanksi yang lebih tegas terhadap perusahaan IT asing meliputi Google yang kerap melanggar hukum negara, lembaga pengamat telekomunikasi Rusia Roskomnadzor memperingatkan.
Sebelumnya pada awal minggu ini, Google telah dijatuhi hukuman denda sebesar 500.000 rubles atau setara dengan USD 7.500 lantaran menolak menghubungkan mesin pencarinya ke basis data negara yang berisi daftar situs terlarang.
Besar denda yang dijatuhkan lebih mirip seperti ejekan, jika dilihat dari penghasilan Google pada tahun lalu yang mencapai total USD 110 miliar.
“Jika denda yang dijatuhkan tidak memberikan efek jera dan Google tak juga merubah perilakunya, ada kemungkinan UU negara lah yang akan diubah. Sehingga ke depannya, negara bisa memblokir akses Google di Rusia,” Vadim Subbotin, wakil ketua Roskomnadzor mengatakan.
“Pemblokiran akan menjadi tindakan paling tegas yang dapat kami lakukan. Langkah yang kami ambil ini juga tak bisa disalahkan mengingat situs yang lebih dulu kami blokir dapat diakses dengan bebas menggunakan Google,” ujarnya.
“Situs yang kami maksud adalah yang mengandung konten poronografi pada anak, bunuh diri, narkoba, penjualan alkohol, judi. Kami juga berbicara soal ekstrimisme dan terorisme.”
Sebagai informasi, pada bulan Oktober lalu Rusia telah memperkenalkan UU baru yang mewajibkan seluruh operator mesin pencari meniadakan seluruh situs berbau teroris, ekstrimis dan situs ilegal lainnya.
Untuk bisa beroperasi di Rusia, seluruh operator harus menghubungkan koneksinya dengan database milik otoritas Rusia yang berisi daftar 120.000 situs terlarang.
Sayangnya, Google menolak permintaan otoritas Rusia untuk menyaring konten ilegal yang disediakannya. Padahal, Roskomnadzor telah menggelar sejumlah pertemuan dengan perwakilan dari Google guna menjelaskan peraturan baru ini pada mereka.
Sebelumnya di bulan September, Romkomnadzor sempat mengancam akan memblokir Facebook lantaran raksasa media sosial ini melanggar larangan penyimpanan data pribadi warga Rusia di server luar negeri.
- Source : www.rt.com