Kosmonot Rusia Siap Menginjakkan Kaki Di Bulan Pada Awal Tahun 2030
Kosmonot Rusia rencananya akan menginjakkan kaki di bulan untuk pertama kalinya pada awal tahun 2030 sebagai bagian dari proyek ambisius mereka yang ingin mendirikan basis di permukaan satelit Bumi.
Pendaratan ini sendiri akan diawali dengan peluncuran sebuah roket tanpa awak di akhir tahun 2020 mendatang. Kabarnya, roket ini akan membawa komponen pertama yang diperlukan untuk membangun basis di Bulan.
Menurut Lunar Program yang sebelumnya telah dibeberkan kepala desainer perusahaan Energia, Evgeny Mikrin, misi ke bulan Rusia akan berlangsung selama 14 hari.
Stasiun luar angkasa Rusia yang dibangun di orbit bulan, kemungkinan juga akan membantu para kosmonot menginjakkan kaki ke bulan.
Sebelumnya, di awal bulan November, Dmitry Rogozin, kepala badan luar angkasa Rusia yang bernama Roscosmos, mengatakan bahwa rencananya negara ini akan mulai membangun basis di bulan selepas tahun 2025. Misi ini sendiri kabarnya akan melampaui misi ‘Apollo’ AS yang lebih dulu dilakukan pada tahun 1960an dan 1970an.
Lebih lanjut Dmitry mengatakan bahwa setelah selesai dibangun, pangkalan bulan ini hanya akan ditempati oleh robot avatar, sedangkan para kosmonot hanya akan mengunjungi basis ini sesekali.
Penampakan robot avatar ini sendiri tak akan menyerupai alien di film ‘Avatar’ karya James Cameron, melainkan seperti robot biasa yang sering kita lihat di film-film dan dikendalikan penuh oleh manusia dari jarak jauh.
Menjelaskan lebih detil pada hari Senin, Dmitry Rogozin mengatakan bahwa robot canggih ini nantinya hanya akan ditugaskan untuk membantu manusia, bukan menggantikannya.
Dmitry beranggapan, mengirim manusia ke ruang angkasa sangat mahal dan berbahaya, oleh karena itu ia lebih memilih menggunakan robot yang dapat dikendalikan dari Bumi atau robot yang dilengkapi teknologi kecerdasan buatan sehingga mereka bisa mengambil keputusan sendiri.
“Kami yakin hanya manusia yang mampu mengendalikan hasil ciptaan mereka sekaligus melakukan penelitian ilmiah.”
Rogozin menyadari bahwa industri luar angkasa merupakan pionir dalam bidang robotik dan karena itulah Roscosmos berkomitmen untuk terus mengembangkan robot maupun avatar.
“Lagi pula, kami sering melakukan berbagai operasi meliputi operasi yang dilakukan di luar angkasa. Sehingga sangat masuk akal jika kami menciptakan robot untuk membantu meringankan pekerjaan manusia,” jelasnya.
“Kendati demikian perlu diingat bahwa teknologi secanggih apapun tidak akan pernah dapat menggantikan manusia karena satu hal: manusia tak Cuma sekedar pekerja lab yang menggerakkan mesin. Manusia adalah pencipta sekaligus penemunya,” Rogozin mengatakan.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa robot android Rusia bernama FEDOR akan ikut bertugas di pesawat luar angkasa keluaran terbaru milik Rusia bernama ‘Federation’ yang rencananya akan diluncurkan pada awal tahun 2020 untuk menggantikan pesawat Soyuz.
- Source : www.rt.com