Ilmuwan Rusia Temukan Cara Deteksi Kanker Paru-Paru Stadium Awal
MOSKOW (Kantor Berita Sputnik) Ilmuwan Rusia telah menciptakan sebuah perangkat biohibrida yang mampu mendeteksi kanker paru-paru stadium awal, ujar Alexander Panfilov, ilmuwan yayasan FPI yang memimpin penelitian medis ini, pada kantor berita Sputnik.
“Sistem hibrida ini menggunakan tikus sebagai detektornya. Elektroda sengaja dipasangkan pada tikus untuk menciptakan perangkat matematis yang mampu menafsirkan bioritme saat reseptor bereaksi terhadap tumor dari udara yang dihembuskan,” katanya.
Panfilov mengatakan ini bukan pertama kalinya binatang digunakan dalam upaya mendiagnosis kanker.
Kendati demikian, detektor tikus yang digunakan para ilmuwan dalam penelitian ini merupakan yang pertama yang membuahkan hasil.
“Sistem diagnosa kami dapat mendeteksi kanker stadium awal dan stadium kedua dengan cara menganalisa udara yang dihembuskan pasien,” ujar Panfilov.
“Persentase keberhasilan mendeteksi kanker paru-paru yang telah memasuki stadium kedua dan ketiga sendiri mencapai lebih dari 90 persen,” tambahnya.
Tak cuma tikus, anjing juga sebenarnya mampu mengidentifikasi kanker melalui indera penciumannya, profesor Panfilov mengatakan.
Namun, menurut sang profesor perangkat pada tikus memiliki proses otomatis yang memungkinkan pasien penderita kanker ataupun tuberkulosis paru diperiksa dalam waktu kurang dari lima menit.
Saat ini, para ilmuwan tengah mencoba untuk mempercepat waktu periksa menjadi satu menit atau bahkan kurang dari satu menit!
- Source : sputniknews.com