AS Menciptakan Ancaman Serius Bagi Sistem Perdagangan Multilateral
Seperti yang tengah ramai diberitakan, baik Amerika Serikat dan China hari Senin kemarin mulai menetapkan kebijakan tarif impor baru terhadap satu sama lain. Nampaknya, kedua raksasa ekonomi dunia ini masih belum mau berdamai. Akibatnya, pasar keuangan dunia saat ini semakin kacau.
Dilansir dari kantor berita Xinhua, dewan negara China baru saja merilis sebuah naskah berisi pertikaian dagang bilateral yang saat ini melanda negaranya dan Amerika Serikat.
“Tanpa rasa malu, AS mulai menyuarakan soal unilateralisme, proteksionisme dan hegemoni ekonomi. Mereka juga mulai membuat tuduhan palsu yang ditujukan pada banyak negara dan wilayah, khususnya China. Disamping itu, AS kerap mengintimidasi negara lainnya dengan menjatuhkan sejumlah sanksi ekonomi guna memuluskan kepentingannya terhadap China,” sepenggal bunyi naskah tersebut.
Untuk diketahui, AS telah mengenakan sanksi baru senilai USD 200 miliar terhadap barang impor China. Tak tinggal diam, China pun langsung membalasnya dengan melakukan tindakan serupa.
“Pertikaian ini telah merusak hubungan perdagangan dan ekonomi yang selama ini dibangun pemerintah China dan Amerika Serikat. Tidak menutup kemungkinan, situasi saat ini dapat menciptakan ancaman serius terhadap sistem perdagangan multilateral dan prinsip dasar perdagangan bebas.”
Sementara itu, hari Sabtu lalu, China memutuskan menarik diri dari pembicaraan dagang dengan AS setelah serangkaian sanksi terbaru kembali dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Menteri Pertahanan China dan eksportir senjata Rusia Rosoboronexport terkait kesepakatan pembelian pesawat Rusia dan sistem rudal S-400.
Sebagai informasi, perang dagang antara China dan Amerika Serikat dimulai pada tanggal 6 Juli lalu.
Mulanya, AS mengenakan tarif sebesar 25% terhadap 818 barang impor China, yang berarti China akan membayar uang sebesar 34 miliar per tahunnya kepada AS.
Di hari yang sama, China memutuskan untuk membalas dengan mengenakan tarif yang sama sebesar 25% terhadap barang impor Amerika.
Pada bulan Agustus, AS kembali mengenakan tarif 25% terhadap barang impor China senilai USD 16 miliar. Dan seperti biasanya, China kembali membalas AS dengan melakukan hal serupa.
Dari informasi yang beredar, pertikaian yang terjadi antara Amerika Serikat dan China disebabkan oleh ketidakseimbangan dagang.
Menurut AS, pada tahun lalu pihaknya telah mengimpor barang dari China senilai USD 500 miliar, sedangkan China hanya mengimpor barang dari AS senilai USD 130 miliar.
- Source : sputniknews.com