Sempat Berseteru, Begini Hubungan Inggris & Rusia Pasca Piala Dunia 2018
MOSKOW (Kantor Berita Sputnik) Duta besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko mengatakan keberhasilan Rusia dalam menyelenggarakan Piala Dunia FIFA 2018 membuat publik tak lagi mempercayai sejumlah media Inggris. Pasalnya, media Inggris kerap menuliskan berita negatif terkait situasi di Rusia menjelang acara sepak bola paling bergengsi itu dimulai.
“Masyarakat Inggris telah menyadari bahwa Rusia sukses menggelar ajang bergengsi ini, dan tentu saja sikap mereka terhadap Rusia dan media di Inggris pun perlahan berubah. Pada awalnya sebelum Piala Dunia 2018 dimulai, beredar berita yang mengatakan situasi dan kondisi di Rusia sangat buruk. Segala yang ada di Rusia diberitakan dengan buruk hingga suporter Inggris menuduh kami tak mampu menyediakan stadion yang layak untuk dipakai timnas Inggris berlaga,” ujar Yakovenko pada penyiar saluran berita Rossiya 24 hari Sabtu lalu.
Menurut sang duta besar, saat ini banyak para ahli dari Inggris yakin bahwa kota Yekaterinburg di Rusia berpeluang menang menjadi tuan rumah ajang Expo 2025 meski harus bersaing dengan kota Osaka di Jepang dan ibu kota Azerbaijani, Baku.
“Saat ini kami sedang menggelar sejumlah pertemuan untuk membahas komite Expo 2025. Dan dapat saya katakan bahwa sekarang Rusia dipandang Inggris sebagai salah satu kandidat utama yang mampu menggelar forum internasional sebesar ini,” ujar Yakovenko.
Sementara itu, soal hubungan Inggris dan Rusia sang duta besar juga mengatakan meski sering terlibat perbedaan pendapat, kerja sama antar keduanya dalam sektor keuangan berkembang dengan baik.
Menurut Yakovenko, Inggris telah mengungkapkan ketertarikannya untuk bekerja sama denga Rusia mendirikan pusat keuangan internasional di kota Moskow, di mana Bank Sentra Rusia akan memainkan peran penting di dalamnya.
Seperti diketahui, Piala Dunia 2018 digelar di 11 kota Rusia mulai dari tanggal 14 Juni sampai 15 Juli yang ditutup dengan kemenangan 4-2 Prancis atas Kroasia.
Pada bulan Juli, Departemen Luar Negeri Inggris sempat menerbitkan notifikasi resmi yang mengajak seluruh masyarakat Inggris ke Rusia untuk menyaksikan pertandingan semi final Piala Dunia 2018 antara Inggris-Kroasia. Kendati begitu, pemerintah Inggris meminta seluruh warganya tetap waspada sebab Rusia dan Inggris tengah bersitegang dalam urusan politik.
Sebagai informasi, hubungan Rusia-Inggris semakin memanas sejak bulan Maret lalu setelah percobaan pembunuhan mantan agen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia terjadi di kota Salisbury, Inggris. Inggris menuduh Rusia terlibat dalam serangan tersebut, sementara Rusia sendiri berulang kali menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Inggris tak memiliki cukup bukti yang mendukung tuduhannya.
- Source : sputniknews.com