Ekonom AS: Donald Trump Tak Boleh Ciptakan Krisis Keuangan Global Jilid Kedua
Sejak bulan Januari tahun ini, AS telah menaikkan tarif sejumlah barang yang diimpor dari negara lainnya. Tindakan ini langsung mendapat kecaman Uni Eropa dan China yang kemudian ikut menerapkan tindakan balasan serupa.
Sekumpulan ekonom terkemuka AS berjumlah 1.144 orang, yang sebagian merupakan penerima hadiah Nobel, mengirimkan sebuah surat terbukan pada Presiden Donald Trump. Dalam suratnya, mereka memperingatkan Trump tentang konsekuensi negatif dari kebijakan dagang yang dibuatnya.
Para ekonom tersebut sepakat mencegah Trump untuk tidak menciptakan krisis keuangan global besar-besaran yang pernah terjadi di tahun 1930an.
Mereka turut mengingatkan Trump akan surat terbuka serupa yang dikirimkan lebih dari 1.000 ekonom kepada Kongres di tahun 1930.
Kala itu, seluruh ekonom mendesak para anggota parlemen untuk menolak kebijakan tarif dagang yang diusulkan Smoot-Hawley.
“Di tahun 1930, kongres tak mendengarkan nasehat para ekonom, sehingga masyarakat Amerika lah yang menerima akibatnya,” sepenggal bunyi surat terbukanya.
Para ekonom menjelaskan rendahnya tarif dagang antar negara merupakan salah satu pencapaian membanggakan dari sistem ekonomi global pasca masa perang.
Mereka kembali memperingatkan bahwa tindakan proteksionis Trump akan berdampak pada meningkatnya biaya hidup dan akhirnya merugikan sebagian besar penduduk Amerika.
Mempertahankan tingginya tarif impor bukanlah keputusan yang tepat dikarenakan hanya segelintir orang yang bisa merasakan keuntungannya.
Tindakan semacam itu hanya akan merusak stabilitas global sekaligus mencerminkan buruknya pemerintahan AS. Buntutnya, akan ada banyak negara yang membatalkan perjanjian dagangnya dengan AS.
Perlu diketahui, sejak bulan Januari lalu, AS telah menaikkan tarif impor beberapa produk seperti panel surya, mesin cuci, baja dan aluminium.
Dalam mempertahankan kebijakan dagangnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa “perang dagang ini berdampak positif dan bisa dimenangkan AS dengan mudah”.
Menurutnya, pasar internasional lah yang pada akhirnya mengalami kekalahan.
“Ketika AS kehilangan miliaran dolar dari tiap negara yang membatalkan bisnis dengannya, dari situlah saya bisa katakan perang dagangnya berhasil,” Trump menuliskan dalam akun Twitternya di bulan April.
“Sebagai contoh, ketika kita kehilangan $100 miliar dari suatu negara, karena mereka tak lagi ingin berbisnis dengan kita, dari situlah kita menang. Sangat mudah!” tambahnya.
Namun, dalam cuitan lainnya, Donald Trump mengeluh ribuan pabrik di Amerika “hancur” akibat praktek dagang gelap yang dilakukan Cina.
Sementara itu, mitra dangang Amerika Serikat menuduh Washington telah memicu perang dagang global.
Menanggapi kebijakan dagang Donald Trump, para pemimpin Uni Eropa telah berjanji untuk melindungi seluruh kepentingan ekonominya.
Sedangkan Cina telah menerapkan kebijakan serupa dengan menaikkan tarif impor terhadap produk AS.
- Source : sputniknews.com