www.zejournal.mobi
Sabtu, 04 Januari 2025

Tekanan semakin meningkat, Inggris mengirimkan kapal perang ketiganya ke pesisir Korea Utara

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Kamis, 12 April 2018 10:19

Negara-negara Barat beserta sekutu kunci Asianya telah menempatkan pasukan angkatan laut di berbagai area termasuk Laut Kuning.

Hal ini dilakukan untuk mendorong embargo dagang yang dijatuhkan oleh DK PBB pada Korea Utara terkait program nuklir dan rudalnya.

Kapal HMS Albion yang mengangkut para komandan angkatan laut berlayar di perairan pesisir Korea Utara untuk mendesak penetapan sanksi PBB terhadap Korea Utara.

Selain itu, mereka juga ingin ikut ambil bagian dalam latihan gabungan yang diselenggarakan Inggris dan negara-negara sekutunya.

Kapal Albion sendiri akan bergabung dengan kapal HMS Sutherland yang telah lebih dulu berada di area tersebut.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Inggris telah mengatakan bawa tahun ini kapal perang lainnya, HMS Argyll, juga akan dikirim ke area tersebut.

Rencananya seluruh kapal itu akan menggelar serangkaian latihan gabungan dengan Australia, Malaysia, Selandia Baru dan Singapur.

Seluruh kapal perang itu akan memantau jalannya sanksi pelarangan dagang di Korea Utara yang diduga menjadi sumber pemasukan dana utama Pyongyang dalam melaksanakan program rudal dan nuklirnya.

Sebuah resolusi DK PBB melarang pengiriman barang dagangan ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang, yang dilakukan antara kapal ke kapal.

Namun nyatanya, beberapa kapal ketahuan melanggar sanksinya.

Krisis Korea Utara

Dalam setahun belakangan ini, ketegangan terkait program nuklir dan rudal Korea Utara semakin meningkat.

Situasinya kian sengit usai Pyongyang berulang kali melakukan uji coba rudal balistik dan nuklirnya yang melanggar resolusi DK PBB.

Sebagai gantinya, DK PBB telah menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Korea Utara dengan harapan dapat menghambat program pengembangan nuklirnya.

Pada bulan Desember 2017, DK PBB menjatuhkan sanksi ekonomi terbarunya pada Korea Utara.

Sanksi ini berupa pelarangan ekspor makanan dan seluruh produk pertanian, mesin-mesin, perlengkapan listrik serta melarang Pyongyang menjual atau mengirimkan property yang dimiliki negaranya.

Resolusi tersebut juga membatasi aktivitas Korea Utara terkait pemasokan, penjualan atau pengiriman seluruh produk minyak negara tersebut.

Sementara itu, Rusia terus mencari cara untuk mengakhiri krisis Korea.

Dalam pertemuan bulan lalu di Moskow, antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dengan Kepala Badan Keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eui-yong sepakat akan melakukan upaya gabungan guna mencari cara menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea.

Tak lupa kedua pemimpin ini juga memastikan keberhasilan pertemuan yang akan datang antara pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara, maupun pertemuan yang ditunggu-tunggu antara Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.


Berita Lainnya :


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar