Krisis keuangan di masa depan akan lebih parah dari krisis ekonomi di tahun 1930an
Investor Peter Schiff yang dikenal akan prediksi hari kiamatnya mengatakan, krisis keuangan yang terjadi di tahun 1930an atau dijuluki dengan The Great Depression dinilai tak akan ada apa-apanya dibandingkan dengan krisis yang segera terjadi.
“Berita buruknya lagi-lagi kita akan mengalami The Great Depression dengan bentuk yang berbeda. Jauh lebih dahsyat dan parah dibanding apa yang masyarakat telah alami dalam The Great Depression,” ujar Schiff seperti dikutip oleh ZeroHedge.
“Krisisnya akan menuju pada krisis dolar.”
Menurut Schiff, Federal Reserve AS terus mendorong pasar, mendesak masyarakat untuk terus berbelanja, memang benar menghasilkan kemakmuran, namun nyatanya kondisi tersebut tak berlangsung lama.
Schiff mengatakan “Sistem seperti ini justru berpotensi merusak. Ketika Anda menciptakan kemakmuran palsu di mana orang-orang membelanjakan uang yang seharusnya mereka tabung, maka Anda tengah mengganggu pertumbuhan ekonomi,”
Pada bulan Januari, Schiff memprediksikan kalau “pertumbuhan ekonomi akan meledak layaknya bom” akibat ulah kebijakan Federal Reserve, namun Presiden Donald Trump lah yang pada akhirnya akan disalahkan.
“Itulah dampak yang Obama telah wariskan pada Trump, yang sebenarnya bukan hanya ulah Obama, tapi juga Federal Reserve ikut ambil bagian. Kebijakan keuangan ini terus diwariskan dari era Clinton, Bush, Obama dan saat ini Trump. Dan sayangnya, saat ini kita telah berada diambang krisis. Trump yang akan disalahkan karena semuanya akan hancur ketika dirinya yang menjabat sebagai presiden,” ujar Schiff.
Potongan pajak akan jadi alasan Partai Demokrat menyalahkan pemerintahan Trump dan Partai Republik atas kehancuran yang terjadi, sang investor menambahkan.
- Source : www.rt.com