www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Klaim Newsweek yang mengatakan Putin sedang merencanakan Perang Dunia 3 merupakan berita palsu

Penulis : Bryan MacDonald | Editor : Indie | Rabu, 20 Desember 2017 14:47

Newsweek telah membuktikan kembali jika Kremlin benar-benar ingin mendikreditkan media Barat, semua yang perlu dilakukan adalah menerjemahkan seluruh artikel mengenai Rusia dari pers mainstream dan menyebarkan beritanya dengan gratis ke seluruh negeri.

Halloween telah berlangsung hampir dua bulan lalu, namun Newsweek terus menyebarkan kengerian sampai mendekati hari Natal: “PUTIN SEDANG MEMPERSIAPKAN PERANG DUNIA III,” itulah yang tertulis dalam halaman depannya, dengan huruf besar yang digunakan menambahkan kengerian berita tersebut.

Semua orang berteriak “bawa mereka ke tempat penampungan nuklir sekarang” karena Vlad akan menciptakan neraka. Kecuali, dia tidak sedang mempersiapkan perang. Dan Newsweek mengetahui kalau Putin tidak sedang mempersiapkannya. Kami mengetahui hal ini karena ada pihak yang membesar-besarkan hal ini, berdasarkan dari percakapan yang hanya bersumber dari satu pihak.

Lalu siapa yang memberikan berita kehancuran dunia ini? Apakah berasal dari dalam tubuh Kremlin atay mungkin dari Jenderal Gerasimov sendiri, yang dipersenkatai dengan “doktrinnya”? Ternyata bukan, melainkan dialah seorang kolumnis untuk sebuah surat kabar oposisi Rusia, yang dulunya bekerja untuk kelompok lobi di Amerika Serikat, yang telah dituduh menyebarkan propaganda ant-Rusia oleh kementerian luar negeri di Moskow.

Omong kosong yang sudah biasa

Semuanya sangat mudah ditebak. Tak akan lucu kalau tidak begitu. Coba kita bayangkan percakapannya yang kira-kira seperti ini:

Owen Matthews (penulisnya): “Selamat pagi editor, Saya punya berita besar. Seperti yang kau tahu, Putin saat ini sedang mempersiapkan PERANG DUNIA KE 3.

Editor: “Wow, Owen, luar biasa. Dari mana sumbermu?”

Matthews: “Saya mengenal dua pria Inggris yang tak diketahui namanya yang tidak berwenang untuk mengutarakannya, jadi Anda harus percaya pada saya, dan seorang pemuda dari Rusia yang menulis untuk surat kabar Novaya Gazeta yang terbit tiga kali dalam seminggu.”

Editor: “Kedengarannya bagus, Owen. Beritanya sangat terpercaya dan saya akan menaruhnya di halaman depan.”

Dan begitulah gambaran betapa menyedihkannya media Barat yang menyoroti isu Rusia saat ini. Kita hanya mendapatkan setengah dari seluruh cerita, cukup jelas ditulis untuk menyesuaikan agenda di London, New York dan Washington. Biasanya berdasarkan dari sumber yang tak jelas dan anonim.

Dalam beberapa bulan terakhir, kita telah memiliki dua contoh laporan yang memalukan. Berita pertama tentang laporan yang mengatakan jika Vladimir Putin “lelah” dan “mempertimbangkan tidak mencalonkan diri dalam pemilihan presiden berikutnya.”. Berita ini diterbitkan beberapa minggu sebelum dirinya mengumumkan keinginannya untuk mencalonkan diri kembali untuk enam tahun periode berikutnya.

Dua berita tersebut benar-benar menunjukkan ketidakcakapan Newsweek. Mereka bahkan tidak memberikan bukti bahwa Rusia saat ini sedang mempersiapkan pecahnya Perang Dunia ketiga, kecuali beberapa kalimat dari Pavel Felgenhauer yang biasa menulis untuk Moscow Times dan telah dikaitkan dengan America’s Jamestown Foundation.

Kejayaan di masa lalu

Newsweek sejak reinkarnasinya di tahun 2014, secara konsisten menerbitkan cerita omong kosong mengenai Rusia. Contoh utamanya pada saat musim panas tahun 2015, ketika mereka menduga Moskow membantu para pemberontak Ukraina membangun “bom”.

Jadi, ada apa di balik sikap anti Rusia Newsweek yang terus menerbitkan artikel tanpa adanya penelitian guna mendorong agendanya?

Mungkin hal ini terkait dengan hubungannya yang tak biasa dengan dewan Atlantik NATO. Karena, selama beberapa tahun terakhir, Newsweek telah menerbitkan advertorial dari kelompok lobi terkenal Russophobic.


Berita Lainnya :

Seperti yang terjadi, kegiatan Dewan Atlantik didanai oleh kontraktor militer Lockheed Martin Corporation dan Raytheon Company; Kongres Dunia Ukraina dan Departemen Negara Amerika Serikat. Dengan kata lain, mereka memiliki jenis entitas yang sama yang menguntungkan, dengan menghadirkan Rusia sebagai ancaman.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar