Daya tarik yang mematikan: Satu dari 100 pria mengalami serangan jantung saat atau setelah berhubungan seks
Penelitian telah menemukan bahwa pria lebih mudah terserang penyakit jantung dadakan saat atau setelah berhubungan seks dibanding wanita. Para dokter dibalik penelitian tersebut juga mengatakan bahwa masyarakat harus diajari praktek CPR sehingga mereka dapat menyelamatkan pasangan mereka yang tidak sadarkan diri.
Bagi banyak pria gagasan meninggal saat atau segera setelah berhubungan seks dianggap sebagai cara meninggal yang terbaik, namun penelitian baru mengatakan bahwa kasus seperti ini sebenarnya jarang terjadi.
Para peneliti dari Cedars-Sinai Medical Center Heart Institute telah menganalisis data dari Oregon dan menemukan hanya sekitar 0,7 persen dari pria yang meninggal akibat serangan jantung dadakan setelah melakukan aktivitas seksual hingga satu jam sebelumnya.
A very helpful PR person just informed me that
— Lou Schuler (@LouSchuler) November 12, 2017
a) Sex rarely triggers sudden cardiac arrest
b) In case it does, my odds of surviving increase if my partner knows CPR
Open question: What if I just want to die happy? Should I make my wife promise NOT to perform CPR?
Para peneliti menguji data dari database Studi Kematian Dadakan Dan Tidak Diharapkan universitas Oregon antara tahun 2002 dan 2015.
Ada 32 kematian pria dan hanya 2 untuk wanita setelah melakukan aktivitas seksual selama periode tersebut.
Juga ada perbandingan kematian yang lebih tinggi bagi para pria Afrika-Amerika.
Sexual Activity as a Trigger for Sudden Cardiac Arrest | JACC: Journal of the American College of Cardiology https://t.co/eJ6mUVqTlV
— Lifeline Ambulance (@LifelineIreland) November 12, 2017
Tingginya Angka Kematian Yang Terkait Dengan Aktivitas Seksual
Pada bulan September para peneliti di Prancis mengungkapkan para pria yang menderita serangan jantung saat berhubungan seks, empat kali lebih besar kemungkinan meninggalnya dibanding korban lainnya.
Para doctor dibalik penelitian baru tersebut, yang telah diterbitkan dalam jurnal American College of Cardiology, telah menekankan pentingnya edukasi public terhadap CPR.
Mereka menemukan dari dua per tiga kasus yang terjadi pasangan korban gagal menyelamatkan pasangan mereka yang tidak sadarkan diri, biasanya karena mereka belum terlatih dalam memberikan CPR.
#Sex is not a significant risk factor for sudden cardiac arrest, but when it does turn lethal, the #victim is likely to be an African-American man. @ACCinTouch
— Alberto (@almagoch) November 13, 2017
“Meskipun serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba pada saat melakukan aktivitas seksual disaksikan oleh pasangannya, CPR hanya dipraktekkan dalam sepertiga dari seluruh kasus yang terjadi, ujar Dr Sumeet Chugh, seorang penulis studi senior dan direktur sejawat di Cedars-Sinai Heart Institute.
Kebutuhan Yang Lebih Banyak Untuk Pelatihan CPR
“Semua penemuan ini menyoroti pentingnya upaya lebih lanjut untuk mengedukasi public terhadap pentingnya praktek CPR untuk kejadian serangan jantung dadakan, di situasi yang mendesak.” Dia menambahkan.
Serangan jantung dadakan membunuh sekitar 350.000 orang tiap tahunnya di Amerika Serikat.
- Source : sputniknews.com