www.zejournal.mobi
Rabu, 25 Desember 2024

Akankah Indonesia Membangun Frigate Iver Huitfeldt Class?

Penulis : Diego | Editor : Samus | Senin, 24 Oktober 2016 16:31

Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia Casper Klynge, lewat akun twitternya tanggal 23/10/2016 memposting foto kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi ke kapal perang frigate Denmark, yang disebut Casper Klynge, sebagai the state-of-the-art & mission proven Danish frigates.

Bersama foto tersebut Casper Klynge juga menampilkan foto Laksamana Ade Supandi ketika berada di dalam ruang kemudi fregat HDMS Peter Willemoes F362, yang merupakan kapal perang kelas Iver Huitfeldt.

Kunjungan KSAL Ade Supandi ke Denmark ini merupakan rentetan kunjungan yang dilakukan delegasi Indonesia dalam setahun terakhir.

Sebelumnya Indomiliter.com pernah bertemu dengan Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia Casper Klynge. Dalam pertemuan dengan Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge, disebutkan bahwa Denmark sangat serius untuk menawarkan frigat ini ke Indonesia. “Kami menawarkan frigat Iver Huitfeldt Class dalam fleksibilitas terkait perlengkapan senjata dan sensor yang dibutuhkan Indonesia. Kami juga menawarkan pembangunan kapal perang ini di fasilitas galangan Indonesia, dan ini akan menjadi peluang positif bagi industri di dalam negeri, dan tentunya skema ToT (Transfer of Technology),” ujar Casper Klynge kepada Indomiliter.com.

Frigat Iver Huitfeldt Class ditawarkan untuk menggantikan posisi frigat Van Speijk Class yang secara bertahap akan dipensiunkan mulai tahun 2017. Terkait dengan tawaran tersebut,Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah sempat melihat langsung sosok Iver Huitfeldt Class di Denmark pada bulan Maret silam. Meski nama Denmark masih terbilang pemain baru dalam jagad alutsista TNI, namun Denmark telah memasok perangkat radar Weibel untuk Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) dan radar Terma SCANTER di frigat Fatahillah Class.

Odense Maritime Technology selaku principal Iver Huitfeldt Class memberikan beberapa opsi bila nantinya frigat ini diakuisisi oleh TNI AL. Yang pertama adalah solusi ‘plug and play,’ dimana persenjataan dan sensor dibangun melalu modul-modul. Tentunya muatan disini dapat disesuaikan dengan keperluan misi. Masa pakai yang berbeda dari komponen-komponen dapat diatasi secara individual sistem per sistem. Pola ini dipercaya dapat menghilangkan periode “off hire” yang panjang, dan secara praktis mampu meningkatkan usia pemakaian kapal. Dalam hal perawatan, muatan dan platform dapat dirawat secara independen, ini bisa memperdendek periode proses perawatan dan memperpanjang jam operasional.

Kapal frigate Iver Huitfeldt Class menjadi kapal perang andalan Denmark karena kecanggihannya. Real Frigate ini dibangun oleh Odense Steel Shipyard pada tahun 2008. Denmark membangun tiga kapal, yaitu Iver Huitfeldt (F 361), Peter Willemoes (F362), dan Niels Juel (F363). Kapal Iver Huitfeldt Class dibangun berdasar desain kapal Absalon Class, yang dibangun pada tahun 2004. Lambung kapal Iver Huitfeldt Class dirancang untuk mengurangi tangkapan sinyal radar, radiasi inframerah, suara bawah air, dan sinyal magnetik, sehingga kapal ini cukup sulit dideteksi oleh musuh.

Urusan radar, Iver Huitfeldt Class menggunakan radar SMART-L (Signaal Multibeam Acquisition Radar for Tracking) yang berjalan di frekuensi L band, dapat mendeteksi sejauh 400 Km (maks). Juga ada radar APAR (Active Phased Array) yang berjalan di frekuensi I band dan radar SCANTER 6000. Untuk mendeteksi lawan di bawah air, ada sonar ATLAS ASO 94 hull mounted yang mampu mendeteksi keberadaan kapal selam. Selain itu ada juga radar pengedali tembakan jenis Saab CEROS 200. Dan untuk meladeni peperangan elektronik digunakan ES-3701 Tactical Radar Electronic Support Measures.

Untuk persenjataan, kapal frigate Iver Huitfeldt Class dipersenjatai dengan meriam Oto Melara 76mm Super Rapid, 32 sel peluncur rudal vertikal (VLS) Mk 41, SM-2 IIIA, 24 sel VLS Mk 56 untuk rudal permukan ke udara RIM-162 ESSM (Evolved Sea Sparrow Missile), 2 peluncur empat tabung rudal anti kapal Harpoon, satu unit Oerlikon Millennium 35 mm CIWS, dan dua peluncur torpedo MU90.

Spesifikasi kapal memiliki panjang 138,7 meter, lebar 19,75 meter, dan draft 5,3 m. Dengan empat mesin diesel MTU 8000 20V M70 berkekuatan 8,2 MW permesin, mampu dipacu hingga kecepatan 30 knots atau 56 km/jam. Kapal ini dapat menjelajah hingga 9.000 mil laut atau sekitar 17.000 km pada kecepatan 18 knots.

Selain itu kapal ini terdapat hanggar dan dek untuk helikopter ukuran medium atau helikopter dengan berat 20 ton. Menurut Wikipedia.org, satu unit kapal ini bernilai US$ 325 juta.

Melihat perencanaan alutsista TNI terakhir, tercantum pengadaan kapal frigate dengan dana sekitar US$ 780 juta. Bila TNI AL melirik dan memesan kapal frigate Iver Huitfeldt Class dengan bobot sekitar 6.645 ton, merupakan lompatan besar dalam armada TNI AL dan tercanggih di Asia Tenggara.


- Source : jakartagreater.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar