China akan menjadi pasar penerbangan bernilai triliunan dolar pertama
Maskapai-maskapai penerbangan di China akan menghabiskan lebih dari $1 triliun untuk pesawat-pesawat baru selama dua dekade kedepan untuk memenuhi permintaan perjalanan udara negara tersebut yang meningkat dengan pesat, Boeing mengatakan dalam prospek pasar China tahunannya.
Pihaknya memperkirakan 6.810 pembelian pesawat baru oleh China dalam dua puluh tahun ke depan, naik menjadi 7,5% dari prediksi permintaan sebelumnya sampai pada tahun 2034.
“Karena China berpindah ke dalam perekonomian yang lebih berbasis konsumerisme, penerbangan akan menjadi peran kunci dalam pengembangan ekonomi tersebut,” kata Randy Tinnseth, Wakil Presiden Pemasaran Boeing Commercial Airplanes. “Karena perjalanan dan transportasi adalah layanan utama, kami memperkirakan bahwa lalu lintas penumpang akan tumbuh sebanyak 6,4% di China selama 3 tahun ke depan,” tambahnya.
Menurut Tinseth, kelas menengah negara tersebut yang terus berkembang dan kebijakan visa yang baru “memberi alasan untuk perkiraan masa depan pasar jarak jauh China yang cerah.”
Beoing memprediksi bahwa tiga perempat dari pengiriman baru ini adalah pesawat berlorong tunggal yang dapat membawa antara 90 sampai 230 penumpang. Permintaan untuk pesawat berbadan besar juga akan meningkat, dengan 1.560 pesawat baru diperkirakan akan melipatkandakan armada negara tersebut selama 20 tahun ke depan.
Laporan tersebut mengatakan bahwa kargo udara diperkirakan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dari penerbangan China yang didukung oleh pertumbuhan e-commerce di negara tersebut yang merupakan terbesar di dunia.
Boeing telah memainkan peran utama dalam perkembangan industri penerbangan dan infrastruktur China, berkontribusi atas 50% dari pesawat-pesawat jet komersial yang beroperasi di negara tersebut.
Namun, China ingin mengembangkan kemampuan manufaktur pesawatnya sendiri. Dua tahun lalu Beijing menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk membangun sebuah pesawat berbadan lebar jarak jauh. Proyek ini merupakan dari kesepakatan kerjasama penerbangan senilai $13 milyar antara kedua negara tersebut. Pesawat baru yang mampu menampung 250-280 penumpang in akan memiliki jangkauan terbang sejauh 12.000 kilometer.
Pada bulan Juni, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengumumkan dimulainya pekerjaan pembuatan pada mesin pesawat tersebut.
Pesawat terbang pertama tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2023 dan mulai dapat dijual pada tahun 2025.
- Source : www.rt.com