Menghadapi halangan ekonomi, Xi Jinping menyerukan reformasi
Presiden China Xi Jinping mendesak Central Leading Group pada Urusan Ekonomi dan Keuangan negara tersebut untuk “secara tegas mendorong reformasi struktural pada sisi penawaran.’
Presiden Xi terkadang memiringkan pernyataan anggaran yang menawarkan bahwa ia mempertimbangkan “suply-side”, “bersama dengan isu-isu struktural, sebagai yang paling merepotkan pada isu ekonomi China saat ini, menunjukkan bahwa dengan berfokus pada isu-isu ini secara khusus, ekonomi terbesar kedua di dunia ini dapat tetap sehat secara fiskal.
Pertumbuhan ekonomi China mencapai yang terendah selama 25 tahun terakhir pada tahun lalu sebesar 6,8%.
Xi menyatakan kepada TV China bahwa, “Arah utama (reformasi) adalah untuk mengurangi pasokan yang tidak efektif, meningkatkan pasokan yang efektif, dan memubat struktur pasokan yang lebih pas dengan struktur permintaan.”
Pokok dari proposal reformasi yang ia uraikan secara hati-hati tersebut adalah kalibrasi ulang usaha milik negara, mempercepat perubahan peran pemerintah dalam perusahaan, dan memperkuat perubahan pensiun dan daerah keuangan, harga, kebijakan fiskal dan perpajakan. Presiden China tersebut, tanpa menawarkan titik kebijakan yang kacang-kacangan, menyatakan bahwa pemerintah dan pasar harus bekerjasama untuk menyeimbangkan perubahan ini.
Dong Yuping, seorang ekonom di Chinese Academy of Social Sciences dikutip oleh surat kabar China Daily, “pengulangan reformasi struktural di sisi penawaran Xi Jinping mencerminkan penilaian para pembuat kebijakan dari situasi saat ini,” menambahkan bahwa, “reformasi struktural sisi penawaran ini adalah sebuah kunci untuk memecahkan masalah perekonomian yang dihadapi saat ini.”
Niu Fengrui, yang mengarahkan Institute for Urban and Environmental Studies di Chinese Academy of Social Sciences mengatakan bahwa China belum mengimplementasikan agenda reformasi apapun. Ia mengatakan “Itulah sebabnya Xi Jinping telah berlang kali menyerukan penguatan upaya untuk mendorong reformasi ini.”
Presiden Xi telah menyatakan bahwa pemerintah-pemerintah daerah “tidak mengerti pokoknya”, dengan berfokus pada aspek ekonomi seperti keuntungan rendah, masalah perumahan dan kapasitas yang membengkak. Ia percaya sumber daya energi China akan lebih baik digunakan untuk menurunkan biaya perusahaan, penurunan leverage dan saham, dan memperkuat hubungan lemah dalam perusahaan milik negara.
“Perekonomian China mungkin memiliki masalah permintaan siklikal dan agregat, tetapi masalah utamanya adalah struktural, dan isu utama ini masih terletak di sisi pasokan,” Presiden mengatakan kepada TV China.
Meskipun Xi telah bersikap konsisten, bahasa yang samar: “reformasi sisi pasokan” telah menyebabkan kebingungan di kalangan anggota parlemen bersama dengan penyalahgunaan dana kritis.
Julian Evans-Pritchard, seorang ekonom China di Capital Economics di Singapura, mengatakan kepada Reuters, “Saya pikir ini akan selalu menjadi masalah di China. Ini adalah sebuah negara yang sangat besar dengan begitu banyak lapisan pemerintah – ini adalah sebuah tantangan untuk mendorong pesan untuk tingkat lokal dan memastikan pelaksanaannya dilakukan dengan benar.”
Pendapat-pendapat mengenai bagaimana untuk meningkatkan jangkauan ekonomi China dari perlengkapan banyak toko-toko mie dengan internet nirkabel, sampai memiliki produsen China yang memproduksi toilet yang saat ini warga China membelinya dari Jepang dalam jumlah besar.
Ketika kira-kira 3.000 delegasi nasional datang ke Beijing untuk menghadiri Kongres Rakyat Nasional tahunan, beberapa langkah yang disepakati harus dicapai jika gagasan presiden mengenai perekonomian ingin berhasil.
“Belum ada yang mendefinisikannya,” kata ekonom Tao, yang bekerja untuk Credit Suisse di Hong Kong. “Jika kita tidak tahu persis apa ‘perekonomian sisi pasokan’, bagaimana Anda dapat mengatakan definisi pemerintah daerah salah mengenai hal ini?”
- Source : sputniknews.com