www.zejournal.mobi
Minggu, 05 Januari 2025

Pengungkapan Dokumen Panama memicu “protes terbesar” dalam sejarah Islandia

Penulis : RT | Editor : Samus | Selasa, 05 April 2016 14:41

Ribuan orang telah turun ke jalan-jalan di ibukota Islandia, Reykjavik, marah oleh dugaan rekening Perdana Menteri mereka yang berada di luar negeri yang diungkapkan dalah apa yang disebut dengan Panama Papers.

Perdana Menteri Islandia, Sigmundur David Gunnlaugsson dilaporkan gagal untk menyatakan kepemilikian sahamnya di sebuah perusahaan luar negeri yang berbasis di Kepulauan Virgin Inggris. Pengungkapan tersebut telah membuat warga Islandia “marah”, dengan beberapa menuntut mosi tidak percaya dan pengunduran diri PM.

Spanduk-spanduk bertuliskan “Pemilu Sekarang” dapat dilihat di ibukota, Ice News melaporkan, menambahkan bahwa poster-poster lainnya di sekitar kota mendorong para pengemudi membunyikan klakson mereka dalam aksi protes.

Lebih dari 10.000 pengguna Facebook menyatakan niat mereka untuk menghadiri aksi unjuk rasa hari Senin di Reykjavik. “Lebih dari 22.000 pengunjuk rasa dikonfirmasikan berada di alun-alun” sementara aksi demo di dekat gedung Parlemen terus meningkat, laporan-laporan dari Twitter menunjukkan.

Pelapor Edward Snowden menyarankan dalam sebuah tweet bahwa aksi protes tersebut mungkin “yang terbesar dari presentase penduduk dalam sejarah.”

Menurut Iceland Monitor, amarah rakyat disebabkan tidak hanya oleh pengungkapan catatan PM mereka, tetapi juga oleh reaksinya terhadap aksi protes tersebut. “Sepertinya tidak mungkin semua orang akan hadir,” kata Gunnlaugsson dalam sebuah wawancara, memicu lebih banyak kemarahan.

Ketika ditanyai oleh wartawan dari Icelandic Channel 2 News jika ia, pada titik tertentu, mempertimbangkan akan mengundurka diri dalam pengungkapan terbaru ini, Gunnlaugsson mengatakan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri karena masalah ini atau lainnya, karena pemerintahannya telah mencapai “hasil-hasil yang luar biasa dalam isu-isu yang sangat penting,” dan “dan sangat penting untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang belum terselesaikan.”

Ia juga menolak sebuah gagasan akan melangkah ke samping selama penyelidikan, mengatakan bahwa “Seenaknya menuduh seseorang atas sesuatu unutk memaksanya mengundurkan diri tidak selaras dengan bagaimana kami ingin masyarakat kami berfungsi.”

Menanggapi tuduhan terhadap istrinya, Anna Palsdottir, PM tersebut menekankan bahwa ia selalu membayar pajak di Islandia, bahkan ketika memiliki sebuah perusahaan “asing”. Menurut Gunnlaugsson, akan sangat salah untuk menganggap perusahaan tersebut sebagai “perusahaan luar negeri” karena “perusahaan tersebut selalu dikenakan pajak di Islandia.”

Ada sejumlah video streaming online yang menyiarkan aksi protes di Reykjavic, namun beberapa video terputus karena “jaringan yang terlalu penuh”, beberapa pengguna melaporkan. Salah satu transmisi Periscope menyarankan bahwa aksi demonstrasi tersebut adalah “salah satu yang terbesar dalam sejarah Islandia,” sementara pengguna lainnya berkomentar, “Islandia selalu membuat saya bangga”, “Bagus Islandia, pimpin jalannya,” dan bahkan menyebut negara Nordik tersebut sebagai “harapan bagi umat manusia.”

Dokumen-dokumen yang disebut sebagai Panama Papers tersebut diterbitkan pada hari Minggu kemarin. Dikatakan sebagai “kebocoran terbesar dalam sejarah luar negeri,” data tersebut mengklaim telah mengungkapkan kepemilikan aset luar negeri dari lebih dari seratus politisi internasional dan pejabat publik, termasuk 12 mantan dan pemimpin dunia saat ini.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar