www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Bagaimana Mereka Mencuci Otak Kita

Penulis : Paul Craig Roberts | Editor : Samus | Jumat, 01 April 2016 15:57

Siapa pun yang memperhatikan “berita” AS dapat melihat bagaimana “berita-berita” mereka digunakan untuk mengendalikan persepsi kita untuk memastikan agar pihak publik menerima agenda Oligarki mereka.

Misalnya, Bernie Sanders baru saja memenangkan tujuh pemilihan awal, dalam beberapa kasus sebanyak 70% dan 82% dalam pemilihan suara, namun kemenangan Sanders ini secara umum tidak dilaporkan. Alasannya jelas. Pihak Oligarki tidak ingin Sanders berada di atas anging yang dapat mengancam Hillary Clinton untuk memimpin Partai Demokrat.

Kita dapat mengamati media bermasalah yang sama mengenai urusan luar negeri. Tentara Suriah yang didukung oleh angkatan udara Rusia baru saja membebaskan Palmyra dari para teroris ISIS yang dikirmkan oleh Washington untuk menggulingkan pemerintah Suriah. Meskipun berpura-pura memerangi ISIS, Washington dan London berdiam diri atas kemenangan ini pada apa yang seharusnya menjadi garis pertempuran yang sama untuk melawan kelompok teror tersebut.

Ini telah diserahkan kepada The Independent (http://www.independent.co.uk/voices/why-is-david-cameron-so-silent-on-the-recapture-of-palmyra-from-the-clutches-of-isis-a6955406.html) dan Walikota London untuk memecahkan keheningan tersebut.

Keheningan Washington/London mengisyaratkan bawha Washington masih berniat untuk menggeser Assad. Alasan yang paling mungkin dari perjalanan Sekneg Kerry ke Moskow adalah mencoba untuk mengupayakan sebuah kesepakatan di mana Washington akan menerima kekalahan ISIS dalam pertukaran agar Moskow menerima penggulingan Assad. Para neokonservatif belum kehilangan kendali mereka atas rezim Obama, dan mereka tetap berkomitmen untuk menggulingkan Assad demi kepentingan Israel. Moskow ingin mencoba bersikap bersahabat terhadap Washington, namun jika Moskow tidak berhati-hati, Moskow akan kalah dalam diplomasi dalam peperangan yang sudah dimenangkannya.

Kemarin saya terjebak menonton Fox “News” sekitar beberapa menit. Berita tersebut menunjukkan salah satu karakter berambut pirang yang dianggap sebagai ahli terorisme atau ahli ISIS. Bagi saya berita tersebut tampaknya bertujuan untuk mempersiapkan warga AS untuk serangan palsu berikutnya. Dalam berita tersebut, kita diberitahu bahwa ISIS akan memperluas cabangnya dan akan melakukan serangan-serangan bom di AS.

Semua serangan-serangan bom ini memiliki anomali yang tidak pernah diberitahukan oleh media. Apapun yang dikatakan oleh para pejabat dilaporkan sebagai sebuah fakta. Bagaimana serangan-serangan bom ini bermanfaat bagi agenda Washington tidak pernah disebutkan. Serangan-serangan bom ini seringkali memiliki pola yang sama – para pelaku yang gemar meninggalkan kartu identitas mereka di TKP. Saya rasa dalih seperti ini telah berulang kali digunakan.

Liberalisme telah membantu membutakan orang-orang Barat dengan menciptakan keyakinan bahwa niat mulia lebih populer daripada niat yang korup. Keyakinan palsu ini membutakan rakyat dalam peran yang dimainkan oleh penipuan dan pemaksaan dalam memerintah. Akibatnya, fakta-fakta yang benar tidak dirasakan dan pemerintah dapat mengupayakan agenda tersembunyi mereka dengan memanipulasi berita.


- Source : www.unz.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar