Ancaman Beijing terhadap Washington atas Laut Cina Selatan: “Hati-hati”

Ketegangan terus meningkat antara AS dan China dengan ekskalasi sikap agresi dari kedua sisi.

Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Beijing mengeluarkan sebuah peringatan ke AS, tentang aktivitas angkatan laut di Laut Cina Selatan dan perjanjian baru-baru ini yang ditandatangani oleh AS dan Filipina: “Hati-hati”.

Ketegangan meningkat antara AS dan China dalam beberapa bulan terakhir. Ada perselisihan-perselisihan mengenai penanganan China terhadap sanksi-sanksi Korea Utara, dengan para pejabat AS yang mengatakan bahwa Beijing telah gagal melaksanakan langkah-langkah yang telah disepakati, dan sikap oleh kedua belah pihak mengenai sengketa panjang mendidih atas wilayah di Laut Cina Selatan.

Awal bulan ini, pihak Filipina sepakat untuk menyediakan akses ke dalam lima pangkalan militer untuk AS, termasuk beberapa di antaranya yang terletak di wilayah Laut Cina Selatan yang disengketakan, pada saat China telah bergerak untuk mengklaim wilayah tersebut dengan melaksanakan konstruksi militer dan wisata sipil di sekitar Kepulauan Spratley dan Paracel.

Ketegangan yang meningkat antara Beijing dan Washington dimulai sejak bulan Oktober 2015, ketika AS melakukan oeprasi patroli di wilayah Laut Cina Selatan, di mana kapal perang AS berlayar dalam jarak 12 mil di perairan kepulauan Lait Cina Selatan yang diklaim oleh China.