Pentagon berupaya mengerahkan artileri dekat Laut Cina Selatan
Dengan ketegangan yang meningkat di laut Cina Selatan, Angkatan Darat AS membahas kemungkinan pengiriman unit artileri di wilayah tersebut.
Selama akhir pekan, Presiden AS Barack Obama menyatakan bahwa pemerintahannya akan terus menantang klaim teritorial Beijing di Laut Cina Selatan.
“Kami pikir China beralih ke gaya lama di mana kekuatan membuat kebenaran, karena menentang untuk bekerja dengan hukum internasional dan norma-norma internasional untuk menyatakan klaim dan untuk menyelesaikan sengketa,” kata Obama dalam sebuah wawancara dengan Channel News Asia.
AS dan sekutunya di Pasifik telah menuduh China membangun pulau-pulau buatan di aas habitat kelautan yang sensitif untuk mendirikan sebuah zona pertahanan udara di perairan yang sangat ditentang. China mempertahankan bahwa pihaknya memiliki hak untuk membangun apa yang dianggapnya di wilayahnya sendiri, dan telah menyatakan bahwa pulau-pulau ini akan digunakan terutama untuk tujuan-tujuan kemanusiaan.
Beijing menuduh Washington telah menghasut kerusuhan di wilayah tersebut, dan informasi baru dari intrik di balik layar telah diketahui.
Menurut seorang pejabat senior Angkatan Darat AS, yang berbicara kepada Scout Warrior dalam kondisi anonimitas, AS akan segera mengerahkan artilerinya, jenis-jenis yang biasa digunakan dalam serangan darat ke Laut Cina Selatan sebagai unit defensif.
“Kami dapat menggunakan howitzer yang sudah ada dan jenis amunisi ini untuk melumpuhkan ancaman-ancaman yang datang ketika beberapa pihak mecoba untuk menghantam kami dari udara jarak jauh menggunakan roket dan rudal jelajah,” kata pejabat tersebut.
Rencana tersebut akan memerlukan kerja sama dari sekutu-sekutu regional, yang akan harus menyetujui penempatan senjata-senjata ini.
“Sebuah howitzer dapat ditempatkan di tempat seharusnya. Ini adalah cara untuk mengubah senjata ofensif dan menggunakannya dalam kapasitas ganda,” kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu. “Ini membukan pintu bagi kesempatan dan pilihan-pilihan yang belum ada sebelumnya dengan mobile defensive platforms dan kemampuan ofensif.”
Jika disetujui, pengerahan senjata Washington ini akan melanjutkan sebuah pola agresi AS di Laut Cina Selatan. Washington telah melakukan sejumlah latihan militer bersama dengan sekutu regional sebagai unjuk kekuatan terhadap China. Selama beberapa bulan terakhir, Pentagon juga telah mulai melakukan latihan-latihan “kebebasan navigasi” di dekat pulau-pulau buata Beijing.
Tetapi jika unit ofensif ini dapat dilihat sebagai alternatif yang lebih efektif dan murah untuk menembak jatuh sebuah rudal dan pesawat udara, ini juga dapat digunakan di luar Pasifik. Para pejabat militer juga mengusulkan bahwa howitzer M777 dan Paladin M109 juga bisa digunakan di Eropa Timur untuk melawan “agresi” Rusia.
- Source : sputniknews.com