www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Harga bensin di Venezuela meningkat 6.000%

Penulis : RT | Editor : Samus | Jumat, 19 Februari 2016 14:15

Bensin tidak lagi akan lebih murah daripada air bagi rakyat Venezuela setelah Presiden Nicolas Maduro mendevaluasi maya uang nasional dan menaikkan harga bensin 60 kali lipat.

“Saya bertanggung jawab akan hal ini,” kata Maduro.

Caracas telah menaikkan harga bensin untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, karena perekonomian Venezuela yang tergantung pada minyak tidak lagi mampu mensubsidi pengeluaran di pom bensin, menjual bensin ke warganya dengan harga yang sangat rendah.

Ekspor minyak mentah adalah 95% dari pendapatan negara tersebut. Sejak pertengahan 2014 harga minyak telah jatuh lebih dari 70%, memotong pendapatan negara ini secara drastis.

Namun demikian kenaikan harga bbm yang masih ditunda ini masih akan memungkinkan rakyat Venezuela mengisi bensin merka dengan harga yang relatif murah.

Mulai tanggal 18 Februari, harga bensin premium akan naik dari 0,1 bolivar (kurang dari 2 sen AS) per liter menjadi 6 bolivar (87 sen) per liter, meningkat lebih dari 6.000%. Harga bensin reguler yang memiliki 91 oktan ditetapkan akan naik dari harga 0,07 bolivar (1 sen) menjadi 1 bolivar (14 sen) per liter, lapor Associated Pers.

Pemerintah juga telah mengumumkan devaluasi bolivar terhadap dolar AS. Nilai tukar resmi yang digunakan untuk barang-barang konsumsi dasar seperti makanan dan obat-obatan akan didevaluasi dari 6,3 menjadi 10 bolivar terhadap 1 dolar AS.

Pada saat yang sama nilai tukar pasar gelap di Venezuela telah jatuh di bawah 1.000 bolivar per dolar. Yang menjelaskan mengapa harga sebuah bir di negara tersebut dapat mencapai 300 bolivar dan sekeranjang stroberi harus dibeli dengan 800 bolivar.

Maduro telah membuat jelas bahwa pendapatan tambahan negara akan disalurkan melalui kewajiban sosial pemerintah seperti dalam pendidikan, pelayanan kesehatan dan perumahan. Program-program tersebut diluncurkan oleh presiden pendahulunya, Hugo Chavez, yang menempatkan Venezuela dalam jalur sosialis 17 tahun yang lalu.

“Kami harus mengenai biaya untuk bensin,” kata Maduro. “Saya minta masyarakat menyambutnya dan mendukung perubahan baru ini.”

Kenaikan harga bensin terakhir di Venezuela berakhir dengan kekerasan yang tak terkendali. Langkah-langkah penghematan tahun 1989, yang termasuk kenaikan harga bensin, berakhir dengan gelombang kerusuhan di ibukota yang menewaskan ratusan orang.

“Ini adalah langkah yang diperlukan, sebuah tindakan untuk menyeimbangkan, saya bertanggung jawab atas hal ini,” Presiden menekankan selama pidato lima jam yang disiarkan untuk mengumumkan dan menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil bagi bangsanya.

Ia juga mengumumkan peningkatan 20% pada upah minimum, yang akan berlaku pada tanggal 1 Maret.

Maduro, yang hanya memiliki sekitar 20% rating persetujuan atas sebagian besar masa jabatannya, sedang berjuang untuk kehidupan politiknya setelah pihak oposisi menguasai Kongres pada bulan Januari untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Sekarang pemimpin oposisi menempatkan semua kesalahan ini atas kekurangan pasokan barang-barang penting yang kronis, rak-rak di toko konsong dan pertumbuhan inflasi pada presiden yang sosialis ini.

Para anggota parlemen oposisi siap untuk melakukan apa pun untuk mendepak Maduro dari jabatannya, dari memperpendek masa jabatannya sampai menyelenggarakan referendum penarikan presiden, yang mengharuskan untuk mengumpulkan 4 juta tanda tangan dari para pemilih suara.

Jika referendum ini terjadi, lawan-lawan Maduro harus mendapatkan lebih banyak suara untuk melawan presiden yang terpilih pada tahun 2013.

Kandidat presiden oposisi selama dua kali dan seorang politisi paling populer, Henrique Capriles, penulis inisiaif referendum anti-Maduro, yakin bahwa pemerintah harus mengakui hasil pemungutan suara, jika rakyat memilih oposisi.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar