Jenderal NATO: Rusia akan membawa perdamaian di Suriah, Turki menawarkan bencana
Moskow telah mengembangkan sebuah rencana yang akan mengakhiri perjuangan brutal yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan jutaan lainnya mengungsi di Suriah; Namun, pihak Barat harus memastikan bahwa Turki tidak akan merusak semua upaya untuk menyelesaikan krisis tersebut, mantan ketua Komite Militer NATO Harald Kujat mengatakan.
Negara-negara Barat harus memiliki sikap yang lebih obyektif terhadap peran Rusia di Suriah dan meninggalkan prasangka buruk mereka. Jendederal Kujat dari Jerman berpendapat.
Seperti semua pihak yang terlibat, Rusia memiliki kepentingan strategisnya sendiri di wilayah tersebut, namun tidak berarti bahwa sekutu utara pemerintahan ini harus dipandang hanya dalam pandangan negatif. Menurut seorang perwakilan NATO, negara-negara Barat harus meninggalkan cara berpikir mereka yang tradisional, termasuk pemikiran bahwa setiap keputusan Kremlin menimbulkan “ancaman mengerikan” bagi dunia.
Moskow memiliki sebuah rencana yang terkoordinasi untuk memerangi para jihadis, dan jelas bahwa mengakhiri peperangan tidak mungkin tanpa adanya partisipasi dari Rusia, Kujat mengatakan.
“Tidak akan ada perdamaian di kawasan tersebut tanpa Rusia,” kata jenderal tersebut kepada Huffington Post.
Menurut Kujat, kampanye militer di Aleppo yang sukses hanyalah awalnya. Tujuan utamanya adalah untuk membebaskan negara dari para teroris, yang sekarang tampaknya cukup realistis.
Namun, beberapa negara yang terlibat dalam konflik tersebut akan mencoba untuk mencegah pelaksanaan rencana tersebut; Turki adalah salah satu negara utama yang akan mencegahnya.
Koridor antara Aleppo dan Turki sedang diperjuangkan oleh tentara Assad yang pada memenangkan seluruh wilayah di bawah kendali Kurdi, yang telah mencapai keberhasilan signifiakn dalam memerangi teroris. Namun, Turki tidka akan berhenti dengan pemboman daerah-daerah ini dan bersedia untuk melanjutkan operasi militer melawan para pasukan Kurdi, yang dianggap mereka sebagai musuh utama. Selain itu, Ankara berencana untuk mengirim pasukan darat mereka ke Suriah yang dapat merusak semua upaya untuk mengakhiri krisis di negara tersebut.
“Intervensi Turki memiliki potensi untuk mengubah konflik Suriah menjadi sebuah bencana global,” Kujat menyimpulkan.
- Source : sputniknews.com