Washington adalah Ancaman Terbesar bagi Tatanan Dunia
Sergei Naryshkin, Ketua Parlemen Rusia mengatakan bahwa ketegangan yang tumbuh dalam hubungan internasional adalah hasil dari kurangnya moral Washington dan pelanggaran internasional nya.
“Krisis yang meningkat dalam hubungan internasional berakar pada kurangnya moral dari negara-negara Barat dan keengganan mereka untuk mengamati norma-norma dasar hukum internasional,” Naryshkin.
“Ketegangan dalam situasi intenasional telah meningkat secara serius selama beberapa tahun terakhir terutama karena kelompok negara-negara Barat, pertama-tama, Amerika Serikat yang mengabaikan prinsip-prinsip utama hukum internasional atau menafsirkannya secara bebas,” Interfax mengutip pemimpin parlemen Rusia tersebut pada sebuah pertemuan dengan para mahasiswa hukum pada hari Senin.
“Saya akan mengatakannya lebih langsung – ini terjadi karena kurangnya moral,” tambah Naryshkin. Ia menekankan bahwa argumen “eksepsionalisme Amerika” sering digunakan oleh banyak politisi AS terhadap tidak hanya pada prinsip hukum kesetaraan atas semua bangsa dan masyarakat, tetapi juga bertentangan dengan moralitas dasar kemanusiaan.
Kami tidak pernah akan bermain dengan peraturan AS – Kepala Parlemen Duma.
Juru bicara Duma juga mengatakan bahwa saat ini ia menganggap Rusia sebagai pelindung utama fondasi dasar dari hukum internasional. Ia mencatat bahwa sebagai salah satu negara pemenang dalam Perang Dunia II, Rusia memainkan peran penting dalam memperkenalkan hukum internasional dan bahwa mereka telah membayar harga yang besar bagi prestasi ini.
Pada bulan Mei 2015, Naryshkin menerbitkan sebuah artikel dalam surat kabar Rossiiskaya Gazeta di mana ia mendesak para politisi Eropa untuk menghentikan mengindahkan saran AS dan mulai bekerja pada kepentingan ekonomi Eurasia umum dengan Rusia. Jika hal ini tidak terjadi, Washington akan menghancurkan kedaulatan ekonomi Uni Eropa dengan memanipulasi mekanisme-mekanisme terampil WTO, Naryshkin menulis.
Eropa harus mengatasi tekanan dari AS, dan melanjutkan kerjasama dengan Rusia – Kepala Duma
Naryshkin juga telah mendukung gagasan penggabungan masa depan antara Federasi Rusia dan Uni Eropa, dan pada bulan April 2015 ia menyarankan konsultasinya segera dimulai. Gagasan atas kemungkinan merger tersebut awalnya berasal dari Presiden Ceko Milos Zeman, yang mengaku memiliki impian bahwa suatu hari Rusia akan bergabung dengan Uni Eropa.
Naryshkin memiliki poin argumen yang benar. Sampai munculnya “Perang Melawan Teror”, penyiksaan adalah sebuah metode yang sangat jarang digunakan pemerintahan-pemerintahan Eropa dan AS sejak berakhirnya Perang Dunia II. Namun di abad ke-21 penyiksaan ilegal telah menjadi begitu hal yang biasa sehingga sebua majalah “Torture” diciptakan untuk mengekspos dan memerangi metode penyiksaan ini. Dewan redaksi majalah ini adalah Nilantha Ilangamuwa, Lauren Glenmere dan Eric Bailey.
Dalam edisi terbarunya, Marjoire Cohn menjelaskan bahwa “Penyiksaan Sangat Salah”. Morton Koch Anderson dan Erik Wendt menjelaskan “Law As Repression”. Ron Jacobs menjelaskan “Pembunuhnya Sebagai Pahlawan”, seperti yang dicontohkan oleh film American Sniper dan TV serial NCIS. Noam Chomsky menjelaskan hilangny Konstitusi AS:
Para pengacara konstitusi di Gedung Putih telah memperkenalkan perubahan yang lebih lanjut. Departemen Kehakiman menjelaskan bahwa “proses hukum” – setidaknya di mana “pelanggaran terorisme” bersangkutan – merasa puas dengan musyawarah internal dalam cabang eksekutif. John Kerry akan mengangguk setuju. Istilah “yang bersalah” juga telah diberikan interpretasi yang diperhalus: sekarang istilah ini berarti “target eliminasi oleh Gedung Putih”. Selanjutnya, beban pembuktian telah ditempatkan pada mereka yang sudah terbunuh oleh kehendak para eksekutif. Seperti yang dilaporkan oleh New York Times, “Mr. Obama menyambut metode yang disengketakan untuk menghitung korban sipil bahwa semua pria dengan umur-militer yang berada di zona serangan sebagai kombatan... kecuali ada intel eksplisit yang membuktikan bahwa mereka tidak bersalah setelah kematian mereka.” Prinsip-prinsip dalam panduan ini sangat jelas: Kekuatan berada pada pemerintahan tertinggi; “hukum” dan “keadilan” dan remeh-temeh lainnya dapat dibiarkan bagi para sentimentalis.
Pemerintah AS berbau pelanggaran hukum dan kekerasan, baik polisi nya yang menembaki warga di jalan-jalan dan di rumah mereka atau pembunuhan militer dan menggusur jutaan umat Islam dalam serangan-serangan Washington di tujuh negara.
- Source : www.unz.com