Bursa saham dunia menunjukkan awal tahun terburuk
Ketika bank sentral China telah mengevaluasi mata uang negaranya dan harga minyak telah mencapai harga terendah sejak 12 tahun terakhir, banyak pihak mengkhawatirkan krisi ekonomi global akan datang, media melaporkan mengutip para ahli ekonomi.
MSCI All-Country World Index mengalami penurunan sebanyak 5,2 persen dalam empat hari pertama tahun 2016, menjadikannya awal tahun terburuk yang pernah ada, Bloomberg melaporkan.
Yousef Abbasi, seorang analis pasar perdagangan menguraikan bahwa China men-devaluasi yuan sebelum dimulainya perdagangan di pasar saham global tahun ini. Menurut Bloomberg, dengan melakukan hal ini, China mencoba untuk menghidupkan kembali perekonomian negara tersebut yang melambat sebelumnya.
“Ketika Anda mulai khawatir mengenai pertumbuhan, harga minyak mentah yang turun dan semua ini berkaitan satu dengan lainnya. Ini baru awal tahun dan orang-orang sudah menggaruk-garuk kepala, mereka tidak cukup siap untuk menghadapi ini,” ia mengatakan kepada Bloomberg.
Krishna Memani, Kepala Investment Officer di Oppenheimer Funds menguraikan bahwa China tidak memiliki pengalaman dalam mengendalikan pasar ekuitas dan kegiatan kurang tangkas negara tersebut membuat negaranya “menjadi jauh lebih buruk”.
Sejauh ini, situasi China telah menyebabkan kekhawatiran bahwa dunia akan segera mendekati periode krisis yang baru. Dan sejumlah faktor menunjukkan bahwa ekonomi global kini sedang melambat.
Ekuitas global sejauh ini telah kehilangan sebesar $2,5 triliun di tengah-tengah kekhawatiran atas perlambatan China yang bisa memicu krisis ekonomi. Shanghai Composite Index merosot hingga 7,3 persen, Hang Seng China Enterprises Index mengalami penurunan sebesar 4,2 persen, menunjukkan hasil yang paling buruk sejak tahun 2011.
Harga minyak mentah AS telah jatuh sampai $30 per barel, meningkatkan kekhawatiran bahwa beberapa produsen energi akan kehilangan kesanggupan membayar hutang-hutang mereka.
Industri pertambangan telah menghadapi penurunan yang keras juga. Misalnya, tembaga turun ke harga $2 per pon, harga terendah sejak tahun 2009.
Selama empat hari pertama di tahun 2016, saham dari negara-negara berkembang telah menunjukkan penurunan dengan rata-rata 2,9 persen, dan menjadi hasil terburuk sejak tahun 2009.
- Source : sputniknews.com