Pesawat Air France mendarat darurat di Kenya setelah adanya ancaman bom palsu
Sebuah pesawat penumpang Air France yang terbang dari Mauritus ke Paris telah melakukan pendaratan darurat di Kenya setelah benda mencurigakan ditemukan di dalam pesawat. CEO Air France mengatakan bahwa perangkat yang memaksa pesawat tersebut mendarat darurat adalah sebuah “ancaman palsu”.
Fredeeric Gagey mengatakan bahwa benda tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi penerbangan atau para penumpangnya.
Ia menambahkan bahwa Air France telah menghubungi kantor kejaksaan Perancis untuk membuka penyelidikan atas insiden tersebut.
“Semua informasi yang tersedia untuk kita saat ini menunjukkan bahwa benda tersebut tidak dapat membuat sebuah ledakan atau merusak pesawat, hanya campuran kardus dengan tumpukan kertas dan sebuah timer,” kata Gagey, Reuters melaporkan.
“Ini adalah sebuah ancaman palsu.”
Pihak Otoritas Bandara Kenya sebelumnya menyebutkan objek tersebut sebagai sebuah “bom”, mengatakan bahwa pihak keamanan mereka telah menggagalkan “sebuah upaya pengeboman”. Pihak Otoritas Bandara Kenya kemudian mengedit postingan nya di Facebook yang menyebutnya sebagai “benda mencurigakan”.
“Bahan peledak tersebut dibawa ke tempat yang aman di luar bandara. Para ahli bom dari Angkatan Laut Kenya membawa bom tersebut ke tempat aman,” kata otoritas tersebut awalnya.
Sedikitnya enam penumpang saat ini sedang diinterogasi oleh pihak berwenang atas benda yang awalnya diduga sebagai bom tersebut, seorang pejabat polisi mengatakan kepada AP dengan syarat anonimitas. Sebelumnya, pihak otoritas bandara Kenya melaporkan bahwa dua orang telah dibawa untuk diinterogasi.
“Ada suara yang sangat besar di dalam pesawat. Kemudian, pada beberapa saat berguncang keras,” Audrey, salah satu penumpang mengatakan kepada Radio Europe 1. “Mereka (kru pesawat) mengatakan bahwa kami sedang dalam bahaya.”
Selama penerbangan, salah satu penumpang menemukan seseuatu yang tampak seperti “stopwatch yang dipasang pada sebuah kotak,” kata seorang petugas kepada AP.
Pesawat Boeing 777 Air France penerbangan 463 tersebut membawa 459 penumpang dan 14 kru, kata juru bicara polisi Charles Owino.
Pesawat tersebut sedang terbang ke Bandara Charles de Gaulle Perancis ketika dipaksa mendarat di Bandara Internasional Moi di kota Mombasa, Kenya.
Menurut Owino, semua penumpang dan awak telah dievakuasi dengan selamat. Ia menambahkan bahwa benda mencurigakan tersebut ditemukan di WC pesawat.
“Para pilot pesawat tersebut meminta pendaratan darurat ketika benda yang diduga bom tersebut ditemukan di WC pesawat,” kata Owino.
- Source : www.rt.com