Obama berbicara dengan Putin di Paris, menyayangkan insiden jatuhnya jet Su-24 Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama bertemu di sela-sela KTT perubahan iklim di Paris pada hari Senin. Kedua presiden membahas sejumlah isu, termasuk krisis di Suriah dan situasi di Ukraina.

Pembicaraan tersebut berlangsung selama sekitar 30 menit, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada para wartawan.

“Obama menyatakan penyesalan nya atas insiden jatuhnya pesawat Rusia oleh angkatan udara Turki di Suriah,” kata Peskov, menambahkan bahwa para pemimpin Rusia dan AS membahas situasi di Suriah secara rinci.

Baik Obama dan Putin berbicara dalam dukungannya atas gerakan menuju penyelesaian secara politik di Suriah, kata juru bicara Kremlin.

Sementara itu, Presiden AS sekali menyatakan sikapnya mengenai posisi Presiden Suriah Bashar Assad, mengatakan bahwa pemimpin Suriah tersebut harus meninggalkan kekuasaannya sebagai bagian dari transisi politik, Reuters melaporkan, mengutip seorang pejabat dari Gedung Putih.

Sebuah solusi diplomatik untuk situasi di bagian tenggara Ukraina juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Pelaksanaan perjanjian Minsk yang cepat dan penuh juga ditenkankan, kata Peskov. Menurut sumber dari Gedung Putih, yang dikutip oleh Reuters, Obama menyebutkan bahwa sanksi terhadap Rusia dapa t dihapus ketika kesepakatan tersebut dihormati.

Pertemuan atas kedua pemimpin tersebut apda hari Senin di ibokota Perancis adalah yang kedua kalinya Putin dan Obama berbicara dalam dua minggu terakhir. Sebelumnya pada bulan November, setelah jeda panjang, kedua presiden tersebut mengadakan perbincangan pribadi di KTT G20 di Turki, di mana mereka juga membahas konflik Suriah dan Ukraina.

Putin juga telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin dunia lainnya di sela-sela konferensi Paris. Presiden Rusia tersebut mengadakan diskusi tiga sisi dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker. Putin juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menyoroti berhasilnya koordinasi aksi militer kedua negara dalam hal krisis Suriah, mengatakan bahwa peristiwa tragis baru-baru ini telah menekankan pentingya kerjasama tersebut.