China menciptakan 4.000 usaha baru di setiap harinya
Ding Jia, 29 tahun, berpose di dalam cafe D+ miliknya di Shanghai, China, 6 Agustus 2015 © Aly Lagu / Reuters
Meskipun ekonomi yang melambat di China, negara ini melampaui seluruh dunia dalam menciptakan usaha-usaha baru, menurut sebuah penelitian oleh jaringan konsultasi dan akuntansi internasional UHY.
Jumlah usaha baru China yang dibuat setiap tahunnya telah meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2010, meningkat dari angka 811.100 ke 1.609.700 tahun lalu, penelitian tersebut mengungkapkan.
Pemerintah China telah menggenjot upayanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang melambat. Hal ini merangsang penciptaan usaha-usaha baru, khususnya di bidang IT. Beijing telah memutuskan untuk mengubah strategi ekonomi nya dari yang sebelumnya berorientasi pada ekspor dan investasi menjadi yang dipimpin oleh pengeluaran dan layanan bagi para konsumen. Awal bulan ini, negara tersebut telah menetapkan tujuan untuk mencapai tingkat masyarakat yang “cukup makmur” pada tahun 2020.
Inggris berdiri di peringkat kedua setelah China dengan usaha baru nya yang berjumlah 581.172 pada tahun 2014, dibandingkan dengan angka 385.741 empat tahun lalu.
“Penciptaan usaha-usaha baru tercipta lebih cepat di Inggris daripada di negara-negara saingannya di Barat,” tulis laporan UHY tersebut.
India berada pada peringkat ketiga dengan peningkatan 46 persen dalam jumlah usaha barunya. Hampir 100.000 usaha baru dibentuk di negara itu tahun lalu.
“Ekonomi di Eropa Barat cenderung melihat peningkatan besar dalam jumlah “kelahiran” usaha baru dibandingkan dengan negara maju lainnya,” kata laporan tersebut. Inggris, Italia, Jerman dan Perancis mengalami peningkatan dalam jumlah usaha baru yang lebih tinggi dari rata-rata G7 di 31 persen.
Menurut penelitian tersebut, banyak negara telah mengalami peningkatan penyedia keuangan alternatif, yang membantu untuk meningkatkan stabilitas keuangan usaha-usaha baru. Penelitian UHY juga mencatat bahwa pemerintah-pemerintah tidak mampu memperlambat pengenalan kebijakan yang mendukung usaha-usaha lebih banyak, jika mereka ingin mempertahankan pertumbuhan jumlah usaha baru dan untuk mengelola dampak global dari perlambatan ekonomi China.
“Beberapa tahun ke depan akan ada tantangan, dan pemerintah secara global perlu menemukan cara-cara untuk membantu usaha-usaha baru agar berkembang menjadi usaha yang sukses dan bahkan menjadi usaha multi-nasional generasi berikutnya,” kata ketua UHY, Bernard Fay.
- Source : www.rt.com