www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Mengapa ultra-Ortodoks Yahudi ini mendukung perjuangan Palestina

Penulis : Mordechai Goldman - Al Monitor | Editor : Admin | Kamis, 05 November 2015 10:53

Gelombang serangan teroris baru-baru ini di Israel atas hak bangsa Yahudi untuk dapat memasuki wilayah Temple Mount (Al-Haram asy-Syarif) telah mempertajam argumen ideologis pahit yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Perdebatan ini mendorong masyarakat Yahudi ultra-Ortodoks dengan pergerakan kecilnya dalam masyarakat tersebut, secara kolektif dikenal sebagai Neturei Karta (“Penjaga Kota” dalam bahasa Aram). Neturei Karta adalah sebuah kelompok ideologis dalam komunitas Ortodoks, yang berjumlah hanya beberapa ratus keluarga di Israel dan tempat-tempat lain. Kelompok ini menentang Zionisme dan keberadaan Negara Israel. Penganut ideologi ini percaya bahwa pendirian negara Yahudi sebelum kedatangan Mesias adalah tidak sah dan terus menjadi penyebab peperangan dan serangan teroris.

Secara keseluruhan, komunitas ultra-Ortodoks ini menentang kunjungan ke Temple Mount atas dasar agama. Mereka juga memiliki sikap yang rumit terhadap Zionisme. Namun demikian, kelompok ini tetap merasa muak terhadap kegiatan pro-Palestina yang terang-terangan oleh Neturei Karta.

Kegiatan Neturei Karta selama beberapa minggu terakhir, yang bertepatan dengan situasi keamanan yang meningkat di Israel, telah membuat marah banyak orang dalam masyarakat ultra-Ortodoks.

Sebagai contoh, ketika Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam Israel di Majelis Umum PBB pada tanggal 30 Septemger, para ekstrimis Neturei Karta menyerukan dukungan mereka bagi Presiden Palestina tersebut dengan di luar gedung PBB dengan bendera-bendera Palestina dan tanda-tanda yang mengutuk Israel. Pada bulan Juli, mereka berpartisipasi dalam pawai al-Quds di Berlin bersama dengan ribuan warga Muslim lainnya yang meneriakkan “Israel membunuh anak-anak!”. Mereka juga menunjukkan dukungannya terhadap Iran dalam sebuah aksi demonstrasi di New York untuk mendukung kesepakatan nuklir tersebut.

Sebuah manifesto yang dirilis oleh Neturei Karta pada bulan September di kalangan masyarakat ultra-Ortodoks menyajikan ideologinya dalam serangkaian pertanyaan dan jawaban. Dokumen tersebut menyajikan inti dari ideologi mereka dan menyatakan pemahamannya terhadap terorisme Palestina, bahkan ketika gerakan mereka pada prinsipnya menentang terorisme. Pekan lalu, Neturei Karta menyelenggarakan sebuah aksi protes di rumah Rabbi Yosef Elboim, seseorang yang menyemangati orang-prang Yahudi untuk naik ke Temple Mount. Pada demonstrasi tersebut, mereka membawa tanda-tanda yang bertuliskan “Memprovokasi bangsa Arab dilarang oleh Taurat” baik dalam bahasa Ibrani maupun Inggris. Mereka menghujat keluarga Elboim dan melemparkan batu pada mobil yang sedang dikendarai oleh Rabbi tersebut.

“Saya tidak mengerti mengapa seluruh masyarakat ultra-Ortodoks tidak berdemonstrasi untuk menentang orang-orang untuk naik ke Temple Mount,” Chaim Hirsch mengatakan kepada Al Monitor. Chaim Hirsch adalah seorang cucu dari Moshe Hirsch, seorang pemimpin Neturei Karta dan salah satu tokoh ekstrimis yang paling menonjol. Moshe Hirsch, seorang Rabbi yang lahir di Brooklyn mempertahankan hubungan dekat dengan mantan pemimpin PLO Yasser Arafat, yang benar-benar menunjuk Hirsch sebagai Menteri urusan Yahudi dalam pemerintahan Palestina.

Cucunya, Chaim telah mengadopsi ideologi keluarganya, dan bertindak sejauh menuduh bahwa Israel bertanggung jawab atas gelombang terorisme saat ini, jika tidak secara tidak langsung. “Taurat menegaskan naik ke Temple Mount dilarang, dan bagi siapapun yang ke sana tidak hanya berdosa namun juga tangannya akan basah dengan darah.” Ia melanjutkan, “Ini semua adalah berbagai gerakan dari para Zionis untuk mepercepat penebusan. Tuhan memerintahkan orang-orang Israel, ‘Anda sedang berada dalam pengasingan’, namun mereka memberontak terhadap-Nya dan mengumumkan bahwa penebusan sudah dekat. Ini adalah dosa yang sangat serius dalam Taurat, dan akan mengakibatkan hukuman berat. Apa yang terjadi di Israel selama beberapa minggu terakhir ini adalah sebuah hukuman karena mencoba untuk mempercepat penebusan. Para Zionis, hanya para Zionis lah yang bertanggung jawab atas hal ini.”

Mengenai dukungan Neturei Karta yang stabil untuk Palestina, Hirsch mengatakan, “Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mempertahankan hubungan damai dengan rakyat Palestina. Kami tidak keberatan hidup di bawah pemerintahan Palestina.” Menurutnya, warga Palestina tidak membunuh orang-orang Yahudi atas dasar kebencian. “Jika mereka terprovokasi, mereka akan merespon,” katanya yang menjelaskan mengenai gelombang baru aksi penikaman. “Nenek saya bekerja sebagai pengasuh bayi untuk orang Arab di Yerusalem. Kenapa tidak ada yang membunuhnya? Semua ini bermula ketika para Zionis mengatur diri mereka sendiri untuk berimigrasi ke Israel. Saat itulah kekerasan dimulai.”

Hirsch percaya bahwa kegiatan-kegiatan Neturei Karta adalah positif, dan bahwa mereka benar-benar membantu untuk mengurangi pemikiran anti-Semit di kalangan warga Muslim. “Kami bertemu dengan warga Palestina setiap hari,” katanya. “Beberapa dari mereka yakin bahwa semua orang Yahudi ingin membunuh mereka dan mengusir mereka dari tanahnya. Kemudian mereka bertemu dengan orang-orang Yahudi yang setia kepada hukum Taurat dan tidak mencemari diri mereka sendiri dengan sifat nasionalisme yang palsu. Siapa pun bisa menjadi Neturei Karta. Kami adalah sebuah gerakan ideologis. Kami tidak memiliki pendaftaran atau penerimaan komite. Siapapun yang bergerak bersama kami adalah Neturei Karta. Kami tahu bahwa kami memiliki banyak dukungan, dan bertumbuh dari waktu ke waktu.”

Rabbi Shmuel Pappenheim adalah seorang mantan editor surat kabar ultra-Ortodoks Haedah. Ia benar-benar menolak pernyataan Neturei Karta yang mengatakan bahwa mereka mewakili posisi Taurat. Namun demikian, ia setuju, setidaknya untuk sebagian bahwa dukungan bagi mereka memang bertumbuh. “Kelompok ini merupakan kebalikan sepenuhnya dari kepercayaan yang kita ketahui,” katanya berkali-kali dalam sebuah percakapan dengan Al-Monitor. “Mereka membuat aliansi dengan orang-orang yang membenci orang Yahudi. Seperti dengan Iran, yang menyangkal adanya Holocaust, dan mereka bersukacita setiap kali ada tentara Israel yang tewas.” Pappenheim juga sangat khawatir akan penyebaran ideologi kelompok ini. “Dulunya mereka hanyalah sebuah kelompok yang kecil. Hari ini, Anda dapat melihat mereka dalam aksi demonstrasi di setiap minggu, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Ini sangat mengejutkan, dan membuat penasaran.”

Pappenheim melanjutkan untuk meneliti perbedaan antara anti-Zionisme dari Neturei Karta dan pendekatan anti-Zionisme dari ultra-Ortodoks Yahudi di Israel dan di seluruh dunia. “Kami sama seperti Neturei Karta,” jelasnya, “bahwa kami berpikir bahwa Zionisme adalah sebuah dosa. Zionisme menganggap nasionalisme sebagai poros utamanya (di mana identitas Yahudi berada), sementara kami mengatakan bahwa agama adalah poros utamanya. Zionisme percaya pada penebusan politik, sementara kami percaya pada penebusan agama. Tapi justru pada poin itu,” lanjut Pappenheim, “di mana perdebatan muncul. Neturei Karta melihat segala sesuatu dalam warna hitam dan putih. Ultra-Ortodoks Yahudi mengambil pendekatan yang lebih pragmatis. Bangsa Yahudi melalui masa Holocaust. Tidak ada satupun yang mau menerima kami. Hari ini negara Yahudi adalah sebuah hal yang nyata. Meskipun adanya semua kekurangan yang melekat dalam negara Zionis, ini adalah bentuk yang terbaik untuk memastikan kelangsungan hidup orang-orang Yahudi. Kami harus bertindak dalam bentuk ini dan menggunakan pengaruh kami dalam realitas ini. Kami memiliki kekuasaan politik. Kami membayar pajak. Kami adalah bagian dari sistem ini, suka atau tidak.”

Walau tampaknya aneh, sementara banyak warga Israel yang tidak lagi merasakan hubungan yang sama dengan Zionisme klasik, isu inilah yang memecah komunitas ultra-Ortodoks. Dalam sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2012 oleh Institut Demokrasi Israel, 62% dari para ultra-Ortodoks mengatakan bahwa mereka ada di pihak Zionisme. Di sisi lain, gerakan anti-Zionis dalam hal ini juga semakin kuat. Bahkan, dalam beberapa hal, mereka benar-benar semakin kuat. Komunitas ultra-Ortodoks telah menjadi begitu besar dan beragam yang mencerminkan masyarakat Israel pada umumnya dengan meliputi spektrum politik yang paling luas. Sama seperti mereka yang menempatkan dirinya dalam kelompok kanan nasionalis yang ekstrim, mendukung pemukiman-pemukiman dan tindakan militer terhadap terorisme, dan juga mereka yang menempatkan dirinya dengan kelompok kiri yang radikal anti-Zionisme.


- Source : www.al-monitor.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar