Assange ‘selalu kesakitan’, UK menolak akses ke rumah sakit yang aman untuk diagnosis – Wikileaks
Inggris telah menolak untuk memberikan Julian Assange perjalanan yang aman ke rumah sakit untuk scan MRI dan diagnosis, WikiLeaks mengatakan dan menambahkan bahwa ia sedsang “sakit parah” sejak bulan Juni lalu.
WikiLeaks mengatakan bahwa pemerintah Inggris menolak untuk memenuhi permintaan Assange untuk mengunjungi sebuah rumah sakit tanpa hambatan setelah kedutaan Ekuador mengajukannya atas namanya pada September 30.
Satu sesi scan MRI telah direkomendasikan oleh dokter, Laura Wood pada bulan Agustus, menurut pernyataan yang dibacakan pada konferensi pers yang diadakan oleh Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino pada hari Rabu.
“Ia (Julian Assange) telah menderita dengan rasa nyeri yang terus menerus di daerah bahu kanan... (sejak Juni 2015). Tidak ada riwayat cedera akut pada daerah tersebut. Saya memeriksa semua gerakan bahunya (Rotasi internal dan eksternal terhambat) terbatas karena rasa sakitnya. Saya tidak dapat memperoleh penyebab pasti dari gejala tersebut tanpa tes diagnostik lebih lanjut, (termasuk) MRI,” baca Patino, mengutip surat dari dokter tersebut.
Foreign and Commonwealth Office (FCO) Inggris mengeluarkan balasan yang menyatakan bahwa perjalanan medis Assange untuk mendapatkan diagnosis yang lebih meyeluruh tidak dapat terjamint tanpa hambatan, pada tanggal 12 Oktober.
Patino telah mengkritik keputusan tersebut dan mengatakan bahwa “bahkan di saat peperangan, akses yang aman diberikan demi alasan kemanusiaan.”
Kedutaan Ekuador meminta pihak berwenang Inggris untuk menawarkan perjalanan yang aman selama beberapa jam agar Assange dapat mengakses Rumah Sakit London “berdasarkan ketentuan yang disepakati oelh Inggris dan ekuador,” kata Patino, menurut siaran pers WikiLeaks.
“Mereka bisa menjaga mobil dengan 10.000 petugas polisi jika mereka ingin, “Kementerian Luar Negeri menekankan, menurut pers.
Pengacara AS Carey Shenkman mengambil langkah lebih lanjut, menyalahkan pemerintah Inggris karena menempatkan Assange di bawah dilema yang mustahil.
“Dengan mengklaim bahwa Assange harus meninggalkan suaka keamanan nya untuk menerima perawatan medis, pemerintah Inggris memaksa ia untuk memilih antara hak asasi manusia untuk suaka keamanan dan hak asasi manusia untuk perawatan medis. Tidak ada yang pernah harus menghadapi pilihan tersebut,” kata Shenkman.
Hak atas kesehatan di bawah hukum internasional disahkan dalam Deklarasi Universal tahun 1948 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 25 yang mengabadikan sebuah “standar kehidupan dan kesejahteraan dirinya... termasuk... perawatan medis dan... hak utnuk keamanan dalam hal... penyakit, cacat... atau kurangnya hal lain yang menunjang kehidupan dalam situasi di luar kendalinya.”
Inggris juga sebagai penandatangan Kovenan Internasional tentang Hal Ekonomi, Sosial dan Budaya, Pasal 12 yang menyatakan:
“Pihak Negara-Negara pada Kovenan ini mengakui hak setiap orang untuk menikmati standar tertinggi kesehatan fisik dan mental.”
“Hak untuk mendapatkan kesehatan ini mengandung elemen kebebasan,” Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) tersebut mengklarifikasikan.
“Kebebasan tersebut mencakup hak utnuk mengendalikan kesehatan dan tubuh seseorang... dan hak untuk bebas dari gangguan, seperti hak untuk bebas dari penyiksaan, perawatan medis non-konsensual dan eksperimen,” organisasi ECOSOC PBB, yang memfasilitasi kerja sama internasional pada penentuan standar dan pemecahan masalah dalam isu-isu ekonomi dan sosial mengatakan.
“Sebaliknya, hak-hak tersebut hak untuk sistem perlindungan kesehatan yang memberikan kesetaraan kesempatan bagi orang untuk menikmati tingkat tertinggi kesehatan.”
Assange dicari oleh pihak Swedia atas serangkaian tuduhan pelanggaran seksual. Sebuah Perintah Penangkapan Eropa/European Arrest Warrant (EAW) dikeluarkan atas nama Assange pada tahun 2010 dan, diikuti oleh tantangan-tantangan hukum dari pendiri WikiLeaks, mengakibatkan Mahkamah Agung Inggris menegakkan perintah 2012.
Assange diberikan suaka politik oleh Ekuador pada tahun 2012 dan dipindahkan ke Kedutaan di London untuk menghindari ekstradisi ke Swedia. Sang Editor WikiLeaks tersebut percaya bahwa ia akan dikirim ke Amerika Serikat untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan atas sejumlah pembocoran pemerintah AS yang menghebohkan termasuk publikasi “Cablegate” pada tahun 2010 mengenai saluran-saluran telegram diplomatiknya.
“Swedia dan Inggris memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa hak-hak dasar Assange dipenuhi. Mereka harus setuju tanpa menundanya lebih lanjut untuk mengijinkan perjalanan yang aman bagi Julian Assange ke rumah sakit atas dasar kemanusiaan,” Shenkman menekankan.
- Source : www.rt.com