Petani di Michigan menemukan kerangka gajah purba, menyumbangkannya ke universitas (VIDEO)
Seorang petani Amerika yang menggali kerangka mamut raksasa dari lahannya pada pekan lalu memutuskan untuk menyumbangkan temuan tersebut ke Universitas Michigan. Tulang-tulang mamut tersebut bisa berumur lebih dari 15.000 tahun. Penemuan tersebut ditemukan selama penggalian sebuah saluran drainase.
Sisa-sisa mamut tersebut ditemukan oleh Jim Bristle yang sedang memasang pipa drainase di area pertanian Chelsea miliknya, daerah pertanian kedelai di Michigan Kamis lalu.
Pada awalnya, tulang-tulang rusuk digali. Setelah menyadari skala penemuannya, Bristle lalu menghubungi Universitas Michigan dan Dan Fisher, seorang profesor paleontologi dan direktur Museum of Paleontology milik universitas tersebut.
Fisher tiba bersama dengan timnya untuk menyelesaikan penggalian dan menemukan tulang rusuk, tulang belakang, gading, tulang panggul dan sebuah tengkorak yang sebagian besarnya masih utuh. Profesor Fisher menyebut penemuan tersebut sebagai salah satu dari sepuluh penemuan yang paling signifikan dalam sejarah Michigan dan mengatakan akan menamakan mamut tersebut dengan nama Bristle Mammoth yang diambil dari nama petani yang menemukannya.
Para peneliti dari universitas menyimpulkan bahwa mamut tersebut adalah percampuran antara mamut wol dan mamut Columbus. Tulangnya bisa berumur antara 11.700 sampai 15.000 tahun.
Karena ukurannya yang sangat besar, Bristle tidak yakin apa yang harus dilakukan pada kerangka tersebut sehingga ia memutuskan untuk mendonasikannya ke universitas di mana semua orang dapat melihatnya. “Saya ingin kerangka ini berada di tempat di mana semua orang dapat melihatnya dan kita bisa belajar lebih banyak tentang sejarah darinya,” katanya kepada MLive. “Ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan.”
“Nah, istri saya mengatakan bahwa kami tidak bisa menyimpannya,” he added. “Dan saya pikir tidak ada tiang yang cukup besar untuk menyangganya di rumah kami.”
Fisher sangat senang dengan ide tersebut, menambahkan bahwa ia berharap untuk menampilkannya di Museum Sejarah Alam di Universitas Michigan. Seluruh kerangkanya masih berada di wilayah pertanian dan tim sang profesor sedang membersihkan tulang-tulangnya sejak Senin kemarin.
Namun, berita tentang penemuan tersebut tersebar dengan cepat, dan sejauh ini ada lebih dari 200 orang berdatangan dari daerah sekitar untuk melihatnya. Bristle mengatakan bahwa pekerjaan di ladang telah dihentikan karena para pengunjung yang berdatangan.
“Kami telah kedatangan pengunjung dari Battle Creek dan Jackson. Mereka datang ke Chelsea dan berhenti di suatu tempat untuk menanyakan letak pertanian,” katanya. “Kami telah kedatangan pengunjung seperti para guru dan anak-anak beserta orang tua dan kakek-nenek mereka. Kami bau saja juga kedatangan seorang pria yang sedang dirawat di rumah sakit datang hanya untuk melihat tulang-tulang ini. Reaksi dari warga sangat menakjubkan.”
Trent Satterthwaite, yang sedang bersama Bristle pada saat penemuan mengatakan bahwa mereka telah “diberi tahu bahwa ini bisa mengubah pemahaman kita mengenai sejarah di daerah ini... Ketika mereka menentukan usia dari tulang-tulang ini, kita bisa tahu bahwa ada manusia di sini antara 10.000 dan 15.000 tahun lalu. Ini bisa mengubah isi dari buku-buku sejarah.”
Fisher percaya bahwa mamut tersebut bisa saja dibunuh oleh para pemburu purba karena penempatan spesifik dari tulang-tulang tersebut. Ada juga alat yang memiliki kemungkinan sebagai alat pemotong ditemukan di dekat tulang. Para peneliti berteori bahwa manusia-manusia purba telah membunuh mamut tersebut dan mencoba menyimpannya sebagai persediaan.
- Source : www.rt.com