Usulan Deklarasi Koalisi 10 November Dipastikan Batal, Nasdem Makin Hilang Muka
Iya, Partai NasDem yang mengusulkan tanggal 10 November 2022 menjadi waktu deklarasi terbentuknya koalisi bersama dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai NasDem memang terlihat lebih ngebet soal pembentukan koalisi ini. Biar bagaimanapun mereka tentu terbebani akibat ulahnya sendiri, yaitu kesembronoannya sudah tahu belum punya kendaraan politik yang pasti namun sudah sok-sokan mendeklarasikan calon presidennya. Jadi ya wajar bila mereka yang paling bernafsu terkait terbentuknya koalisi. Agar tidak kehilangan muka. Agar tidak terkena malu.
Itu juga kemudian yang membuat Partai Demokrat dan PKS seakan malah menyandera NasDem. Keduanya menjadikan posisi cawapres sebagai daya tawarnya.
NasDem pun dipastikan akan semakin pusing. Anies Baswedan nyatanya malah membawa mimpi buruk bagi mereka. Hasil survei elektabilitas NasDem malah semakin nyungsep, seiring juga dengan tidak moncernya tingkat keterpilihan Anies. Dobel apesnya.
Di sisi lain Anies Baswedan terlihat begitu menikmati statusnya yang baru sebatas bakal calon presiden yang belum punya tiket pencalonan itu. Ke sana ke mari seperti mabuk popularitas. Ke sana ke mari main catut dukungan. Bahaya.
Lalu bagaimanakah dengan calon mitra koalisinya, PKS dan Demokrat? Apa mau keduanya?
Hmmmm, apakah kemauan PKS perlu dibahas di sini? Gak usah ya! Biasa…..
Partai Demokrat?
Sebenarnya sederhana. Menang bukan segalanya bagi mereka. Yang penting sang Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bisa diusung sebagai cawapres. Benar, sebab kalau untuk posisi capres jelas sudah tidak akan mungkin. Elektabilitasnya ndlosor di bawah.
Nah, yang diutamakan oleh mereka jelas perolehan suara legislatif. Efek ekor jas atas diusungnya AHY sangat diharapkan oleh mereka.
Ah, kalau begitu apakah artinya NasDem sudah salah pilih kawan?
Oiya jelas! Partai NasDem sudah salah memilih rekan calon koalisi yang tidak punya kemauan keras untuk menang. NasDem telah salah memilih PKS dan Demokrat yang hanya mengedepankan kepentingannya saja.
Nah jadi pantas ketika kemudian Partai NasDem kehilangan muka, terutama di mata sesama partai pendukung pemerintah. Partai NasDem yang terlihat konyol dan goblok, partai yang sama sekali tidak mencerminkan punya sosok berpengalaman seperti Surya Paloh. Atau, karena mereka kini melihat bahwa ternyata insting politik Surya Paloh telah menumpul.
Kehilangan muka NasDem kemudian malah diperparah oleh calon teman koalisinya. Tidak menggubris usulan waktu deklarasi koalisi padahal NasDem adalah pengusung utama capres Anies, adalah penghinaan selanjutnya.
Referensi:
- Source : seword.com
