Janji Mendag Mau Sebutkan Tersangka Mafia, Diserobot Jaksa Agung!
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Indrasari Wisnu Wardhana saat ini ditetapkan sebagai tersangka tindakan pelanggaran hukum dalam pemberian fasilitas ekspor minyak goreng di tahun 2021 dan 2022. Ini adalah ironi terbesar!
Kenapa ironi? Coba kalau mendag diam dan ikut cari tahu tanpa harus koar-koar, pasti nggak akan jadi ironi. Ini jadi ironi karena Mendag sempat saat dipanggil sama DPR, koar-koar kalau dia tidak bisa diatur dan dikontrol mafia. Ternyata tersangkanya ada di dalam rumah sendiri. Kan ironi bukan?
Saya kira Menteri Perdagangan ini sudah kebanyakan bicara, dan salah langkah dari awal. Dia sebenarnya tahu bahwa banyak orang yang mengeluh kalau harga minyak goreng mahal. Dan sebagai pengampu kepentingan tertinggi, minyak goreng kemana masak dia nggak tahu? Hehe.
Ya sudah lah kalau dia nggak tahu dan mau menuding ada mafia yang nggak bisa ngatur dia. Tapi yang pasti sekarang sudah ketahuan, kalau ada orang dalam yang melancarkan aksi pihak swasta untuk mengekspor minyak goreng ke luar negeri sehingga di dalam negeri jadi langka.
Selain Indrasari Wisnu Wardhana, kejaksaan agung yang kerjanya lebih becus dari organisasinya Firli Bahuri yakni KPK, menangkap 3 orang dari pihak swasta. Mereka adalah MPT Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, SMA yakni Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup dan PT yang adalah General Manger bagian General Affair PT Musim Mas.
Keempat tersangka itu kata Jaksa Agung langsung ditahan selama 20 hari ke depan sampai 8 Mei 2022 untuk dimintai keterangan dan dijerat dengan pasal-pasal yang sesuai. Dalam keterangan resminya Kejaksaan Agung mengatakan bahwa Indrasari Wisnu Wardhana menerbitkan izin terkait ekspor.
Ia menerbitkan izin persetujuan ekspor kepada tiga perusahaan tersebut. Pengeluaran izin itu dituduh melawan hukum. Ya kalau nggak melawan hukum, pasti melawan hati nurani karena itu membuat harga minyak goreng di dalam negeri jadi nggak stabil lah.
Seharusnya penerbitan persetujuan ekspor kepada 3 perusahaan itu seharusnya tidak mendapatkan izin karena tidak memenuhi syarat Domestic Market Obligation dan Domestic Price Obligation. Maksudnya, domestic itu adalah dalam negeri.
Kalau market dalam negeri belum dipenuhi, tidak bisa ekspor. Kemudian domestic price, adalah jika harga dalam negeri masih tinggi, juga tidak bisa ekspor.
Mendag beserta para pejabatnya justru sebelumnya datang ke DPR dan koar-koar paling keras bahwa ada mafia minyak goreng. Ternyata, mafianya orang dalam juga. Ini yang bikin ironis dan tidak beres. Dia bahkan berjanji mau sebutkan tersangka mafia migor.
Mendag sudah mau sebutkan tersangka, artinya namanya pasti sudah ada di kantong dong? Tapi ia tidak kunjung menyebutnya. Jaksa Agung pun akhirnya rebut panggung dan sekaligus menyebut 4 nama sekaligus! 1 dari kementerian perdagangan! Bikin malu! Muka taro di mana tuh Lutfi?
Nggak nanggung-nanggung. Lutfi pun yang sempat koar-koar, sekarang hanya bisa termenung dan bicara diplomatis "kami dukung proses hukum". Nggak enak sama orang terdekat? Dirjen kemendag loh yang ditangkap! Orang dekatnya! Makanya Lutfi temannya Sandiaga, jangan asal bunyi kalau nggak punya nyali!
Saya kira ini adalah satu ironi di kepemimpinan presiden Jokowi setelah dia memilih Prabowo dan Sandiaga jadi menteri. Memilih teman-teman dekatnya Sandiaga menjadi menteri juga adalah hal yang salah. Hal yang fatal.
Joko Widodo mungkin merupakan presiden yang harusnya lebih melihat bukan sekadar kinerja dan rekam jejak, tapi keberpihakan mereka juga harus dilihat dan saya kira memilih orang-orang lingkaran alias sirkel Sandiaga Uno, adalah strategi yang salah. Mereka mungkin punya kompetensi...
Tapi kalau mereka nggak punya hati dan motivasi, sepintar apapun mereka, mereka pasti akan tidak perform dengan baik. Kalau Anies sih beda, dia performa nggak ada, kompetensi jeblok, hatinya juga HTI banget kan? Kita lihat saja bagaimana kaum radikal ada di belakangnya.
Sudah lah Mendag Lutfi, MUNDUR SAJA! Nggak usah pakai basa basi ngomongin mau umumkan tersangka migor. Eh diduluin sama Jaksa Agung. Malu-maluin banget deh Om.
- Source : seword.com