www.zejournal.mobi
Sabtu, 28 Desember 2024

Inggris Menerbitkan Sanksi Baru Untuk Rusia

Penulis : Tim Korso | Editor : Anty | Jumat, 04 Maret 2022 15:39

Sebelumnya, negara-negara Eropa dan AS berjanji untuk memberlakukan babak baru sanksi "berat" kepada Rusia atas peluncuran operasi khusus di Ukraina, yang mereka sebut sebagai "invasi".

Inggris telah menerbitkan daftar sanksi baru yang akan dijatuhkan pada Rusia atas dimulainya operasi khusus di Donbass untuk mempertahankan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR). Pemerintah menambahkan 11 daftar sanksi baru dan menampar lebih dari 100 individu, entitas, dan anak perusahaan Rusia dengan pembatasan ekonomi.

Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan bahwa Inggris akan menampar maskapai Rusia Aeroflot, bank VTB dan perusahaan negara Rostec dengan sanksi. Aset mereka di Inggris akan dibekukan.

Kepala pemerintahan Inggris juga mengumumkan sanksi yang lebih luas terhadap Rusia: ekspor produk berteknologi tinggi dan penggunaan ganda ke Rusia akan dilarang, semua perusahaan besar Rusia akan dilarang mengumpulkan dana di pasar Inggris dan pembatasan akan dikenakan pada deposito untuk warga Rusia di bank Inggris. Johnson menambahkan bahwa Inggris akan mendorong Rusia keluar dari ekonomi global.

Sanksi juga akan dikenakan terhadap sekutu Rusia, Belarusia, yang membantah laporan mengambil bagian dalam operasi militer, kata Johnson.

Pada saat yang sama, perdana menteri Inggris mengatakan bahwa sejauh ini London tidak akan mencoba untuk memutuskan Rusia dari sistem perbankan SWIFT. Namun, dia mengisyaratkan bahwa langkah itu masih di diskusikan. Sebelumnya, media AS melaporkan bahwa negara-negara Uni Eropa sedang mendiskusikan langkah tersebut sebagai opsi nuklir potensial atas keputusan Rusia untuk meluncurkan operasi di Donbass.

Operasi tersebut diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada pagi hari tanggal 24 Februari setelah Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) meminta perlindungan terhadap serangan Ukraina. Putin menekankan bahwa Rusia tidak memiliki alternatif setelah Donbass dikupas selama lebih dari seminggu dan perjanjian Minsk ditinggalkan.

Putin mengatakan tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk melindungi republik-republik Donbass setelah "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia berulang kali menekankan bahwa angkatan bersenjata tidak akan menyerang kota atau infrastruktur sipil mana pun dan hanya akan membidik sasaran militer Ukraina.


Berita Lainnya :


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar