Uni Eropa Membahas Sanksi Pribadi Terhadap Vladimir Putin
Berita itu muncul sehari setelah Brussels mengumumkan tindakan hukuman terhadap Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan kepala militer negara itu, serta orang-orang yang dekat dengan presiden Rusia. Sanksi itu datang sebagai tanggapan atas keputusan Moskow untuk mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk.
Uni Eropa dapat membahas sanksi pribadi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, Bloomberg melaporkan, mengutip sumbernya. Langkah seperti itu akan menjadi simbolis, karena kepala negara Rusia hampir tidak memiliki aset apa pun, kata kantor berita itu.
Seorang diplomat UE mengatakan kepada Bloomberg bahwa opsi untuk menargetkan kepala negara Rusia tidak ada dalam paket sanksi yang telah disiapkan oleh Brussels, tetapi mengatakan itu bisa muncul jika ada kesepakatan politik yang cukup.
Berita itu muncul ketika negara-negara Barat memberlakukan sanksi keras terhadap Moskow menyusul keputusan Kremlin untuk mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk. Keputusan yang dikatakan Putin sebagai tanggapan atas serangan lanjutan dari Kiev itu, diumumkan selama pertemuan darurat Dewan Keamanan Rusia dan kemudian disetujui dengan suara bulat oleh parlemen Rusia.
Kedua republik mengatakan bahwa pasukan Ukraina menembaki wilayah mereka, mendorong mereka untuk mengevakuasi warga sipil ke Rusia.
Australia, Kanada, Inggris, Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap bank, pejabat, dan individu Rusia yang dekat dengan presiden Rusia, sementara Jerman telah menghentikan proyek Nord Stream 2 yang dirancang untuk memasok negara-negara Eropa dengan gas Rusia.
Sebelumnya pada Kamis, Presiden Putin memerintahkan operasi khusus setelah DPR dan LPR meminta bantuan militer Moskow untuk mempertahankan diri dari agresi Ukraina. Kepala negara Rusia mengatakan operasi itu bersifat pre-emptive dan bahwa Moskow hanya bermaksud untuk melindungi penduduk kedua republik dan tidak menduduki Ukraina.
Kiev menyebut tindakan Moskow sebagai "invasi skala penuh" dan menyatakan darurat militer. Presiden Volodymyr Zelensky juga menyerukan dukungan internasional, termasuk sanksi keras terhadap Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa tidak ada ancaman bagi penduduk sipil Ukraina, karena melakukan serangan presisi pada infrastruktur militer - fasilitas pertahanan udara, lapangan udara militer, dan angkatan udara.
- Source : sputniknews.com