Taliban Deklarasikan Emirat Islam Afghanistan, Bikin Bendera Baru
Taliban Afghanistan telah mengumumkan pembentukan Emirat Islam Afghanistan, kurang dari seminggu setelah kelompok itu menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul.?
Pengumuman itu dibuat oleh juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid di Twitter.
Itu diumumkan pada peringatan 102 tahun kemerdekaan negara itu dari kekuasaan Inggris, lapor Samaa.
Dia juga membagikan gambar bendera Afghanistan yang baru, berbeda dengan bendera Afghanistan yang resmi saat Taliban terakhir berkuasa.?
Zabiullah mencuit bahwa Emirat Islam menginginkan hubungan diplomatik dan perdagangan yang baik dengan semua negara. Dia menolak laporan bahwa Afghanistan menangguhkan perdagangan dengan negara mana pun.
Ashraf Ghani di UEA
Seiring perkembangan pesat ini, keluarnya beberapa tokoh kunci menjadi berita. Salah satu yang paling menonjol adalah presiden.
Pada Rabu (18/8), tersiar kabar dari Uni Emirat Arab yang mengatakan bahwa mereka menerima mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani “atas dasar kemanusiaan”, setelah ia meninggalkan negaranya di tengah pengambilalihan Taliban.
“Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA dapat mengkonfirmasi bahwa UEA telah menyambut Presiden Ashraf Ghani dan keluarganya ke negara itu dengan alasan kemanusiaan,” ucapnya dalam sebuah pernyataan singkat, dikutip Samaa.
Taliban mengadakan konferensi pers pertama
Salah satu visual paling signifikan yang keluar dari Afghanistan adalah konferensi pers pertama Taliban sejak pengambilalihan. Itu terjadi pada Selasa (17/8) ketika wakil pemimpin dan salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar mendarat di Kandahar, atau dianggap sebagai ibu kota spiritual Taliban.
Konferensi pers tersebut adalah pertama kalinya juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid muncul ke dunia.
“Kami telah mengusir orang asing. Ini adalah momen besar bagi seluruh bangsa,” tutur Mujahid.
Dia kemudian melanjutkan menjabarkan kebijakan luas dari rezim baru. Salah satu kekhawatiran utama adalah nasib orang-orang yang telah mendukung, bekerja, atau bersekutu dengan pasukan AS atau NATO atau pemerintah lama Afghanistan. Ada ketakutan bahwa orang-orang ini akan diburu.
Mujahid mengulangi, bagaimanapun, bahwa Taliban tidak akan membalas dendam dan bahwa amnesti umum telah diumumkan.
"Semua orang dimaafkan," ucap juru bicara itu, dikutip Samaa.
Mujahid mengatakan, Taliban telah mengakhiri perang dan bermaksud membangun perdamaian. Dia mengatakan, mereka akan menyelesaikan proses politik secepat mungkin dan terus berinteraksi dengan masyarakat internasional.
Juru bicara Taliban meyakinkan bahwa di bawah pemerintahan Taliban, perempuan tidak akan didiskriminasi. Namun, tambahnya, sebagai wanita muslim mereka harus mengikuti syariah.
Mujahid menunjukkan bahwa media swasta di Afghanistan bebas dan independen, menambahkan bahwa Taliban berkomitmen pada media dalam kerangka budaya.
Dia juga berjanji bahwa Afghanistan (sumber sebagian besar heroin dunia menurut badan pengawas narkoba PBB) akan bebas dari narkotika, meminta masyarakat internasional untuk membantu mengembangkan tanaman alternatif bagi petani yang mengandalkan opium poppy untuk mata pencaharian mereka.?
Juru bicara itu menambahkan, Afghanistan tidak akan membiarkan dirinya menampung siapa pun yang menargetkan negara lain. Ini adalah permintaan utama dalam kesepakatan yang dicapai para militan dengan pemerintahan Trump pada 2020, yang mengarah pada penarikan terakhir AS di bawah Presiden Joe Biden saat ini.
Baradar kembali
Sebelumnya, dia mengumumkan bahwa wakil pemimpin dan salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar telah tiba di Kandahar, mendarat di bekas ibu kota kelompok pemberontak itu hanya beberapa hari setelah mereka menguasai negara itu, AFP melaporkan.
Seorang juru bicara Taliban mengatakan di Twitter bahwa Baradar dan delegasi tingkat tinggi "mencapai negara tercinta mereka pada sore hari" dari Qatar.
- Source : www.matamatapolitik.com