Mantan Wakil Presiden Pfizer Memperingatkan Wanita Usia Subur: 'Jangan Terima Vaksin Ini'
Dalam presentasi singkatnya pada konferensi online “Stop the Shot” hari Rabu, mantan wakil presiden Pfizer Dr. Michael Yeadon menyoroti tiga alasan mengapa wanita usia subur dan lebih muda harus sepenuhnya menolak vaksin terapi gen COVID-19 eksperimental.
"Anda dibohongi, saya dibohongi," kata ilmuwan riset profesional itu. “Pihak berwenang tidak memberi kita informasi lengkap tentang risiko produk ini.”
Yeadon memiliki gelar di bidang biokimia dan toksikologi serta Ph.D dalam farmakologi pernapasan, bekerja selama 32 tahun di industri farmasi dan pensiun pada tahun 2011 dari posisi paling senior di bidangnya sebagai wakil presiden dan kepala ilmuwan untuk alergi dan pernapasan di Pfizer. Dari sana, ia mendirikan perusahaan bioteknya sendiri, Ziarco, yang dijual ke perusahaan obat terbesar dunia, Novartis, pada 2017.
'Kami tidak pernah, memberikan obat eksperimental kepada wanita hamil'
Warga negara Inggris itu menjelaskan poin pertamanya "sangat jelas" sehingga semua orang bisa setuju. “Kami tidak pernah memberikan obat percobaan kepada ibu hamil. Mengapa kita tidak melakukan itu?” Dia bertanya.
Dia melanjutkan untuk menjelaskan bagaimana 60 tahun yang lalu "wanita terkena produk baru untuk morning sickness yang disebut thalidomide dan itu menyebabkan setidaknya 10.000 cacat lahir."
Studi sebelum dirilis pada saat itu tidak mampu mengidentifikasi "thalidomide sebagai racun di dalam rahim." Tragedi ini mengajarkan para ilmuwan bahwa “bayi tidak aman dan terlindungi di dalam rahim seperti yang dulu kita pikirkan. Tetapi, pada kenyataannya, mereka adalah keajaiban perkembangan yang sangat kecil. Tahap kritis, terutama pada tahap awal, di mana jika terganggu dengan biokimia atau sesuatu yang lain, dapat mengubah arah perkembangan anak itu hingga tidak dapat diperbaiki.”
“Jangan pernah memberikan obat-obatan yang belum teruji kepada ibu hamil,” tegasnya. “Dan itulah yang sebenarnya terjadi. Pemerintah kita mendesak wanita hamil, dan wanita usia subur, untuk divaksinasi. Dan mereka memberi tahu masyarakat bahwa obat itu aman. Itu bohong karena studi belum dilakukan.”
Lebih jauh lagi, “toksikologi reproduksi belum dilakukan dengan produk-produk ini, tentu saja bukan serangkaian tes yang Anda inginkan” kata Yeadon.
“Jadi, di sinilah kita. Ada ratusan juta wanita berpotensi melahirkan anak yang disuntik dengan produk yang belum teruji dalam hal dampak pada pembuahan dan perkembangan bayi.
- Source : archive.is