Bagaimana Tiongkok Mengobati 85% Pasien COVID-19 Melalui Pengobatan Tradisional Tiongkok (Bagian 3)
Analisis Farmakologi Jaringan
Banyak tanaman obat dan konstituennya memiliki potensi untuk digunakan dalam mitigasi infeksi SARS-CoV-2 yang baru.
(A) Analisis dari 10 tanaman penghasil skor teratas yang menggabungkan jaringan tanaman-senyawa-target-jalur. (B) Distribusi% interaksi C – T pada senyawa yang teridentifikasi. (C) Distribusi% dari interaksi C – T pada 10 tanaman obat teratas dalam database.
Di sini, database yang terdiri dari lebih dari 16.500 senyawa disaring terhadap tiga target virus 3CLpro, PLpro dan RdRp, dan beberapa konstituen yang diidentifikasi dapat menghambat aktivitas SARS-CoV-2 melalui penghambatan replikasi virus.
Analisis farmakologi jaringan dilakukan untuk semua konstituen tumbuhan dan mengungkapkan bahwa beberapa senyawa memiliki multi-target dan jalur yang diperkaya dari target molekuler termasuk interaksi reseptor sitokin, jalur pensinyalan TNF, jalur pensinyalan reseptor mirip-tol, pensinyalan NF-kappa B jalur, dan jalur pensinyalan JAK-STAT3.
Mitigasi SARS-CoV-2 melalui TCM
Hasil ini menunjukkan peran potensial tanaman obat dalam pengelolaan infeksi SARS-CoV-2 saat ini. Penekanan khusus diberikan pada tanaman Glycyrrhiza glabra (akar manis) yang memiliki sejarah panjang penggunaan dalam pengobatan beberapa infeksi virus.
(A) Analisis pengayaan GO mengidentifikasi target. Proses biologis berwarna oranye, komponen seluler berwarna biru dan fungsi molekuler berwarna hijau. (B) Analisis jalur BBID (biru), BIOCARTA (hijau), INTERPRO (abu-abu) dan KEGG (oranye) yang terlibat dalam peradangan dan kekebalan.
Faktanya, uji coba terkontrol secara acak mengkonfirmasi bahwa Glycyrrhiza glabra menunjukkan penurunan angka kematian dan aktivitas virus pada virus korona terkait SARS-CoV-2.
Sementara itu, tanaman Hibiscus sabdariffa dan Cichorium intybus merupakan sumber turunan asam caffeic yang kaya yang telah banyak diteliti mengenai potensi antivirusnya.
Analisis farmakologi jaringan yang dilakukan mengungkapkan sifat sinergis senyawa dalam setiap tanaman obat.
Kombinasi tanaman yang paling diperkaya dalam jaringan yang dibuat yaitu Glycyrrhiza glabra (akar manis), Hibiscus sabdariffa, Cichorium intybus, dapat dipilih untuk mitigasi SARS-CoV-2.
Studi simulasi dinamika molekuler lebih lanjut, analisis in vitro dan in vivo diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil penelitian, namun, wawasan yang diberikan oleh penelitian ini dapat mendukung eksplorasi dan pengembangan yang berharga dari agen terapeutik anti-SARS-CoV-2 yang berasal dari alam.
- Source : greatgameindia.com