Tiongkok Meledakkan Intervensi Militer AS dalam Laporan Hak Asasi Manusia
Dalam menghadapi serangan terus-menerus oleh para pejabat AS atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, Tiongkok merilis sebuah laporan pada hari Jumat yang mengecam AS karena banyak intervensi militernya yang telah menciptakan bencana kemanusiaan.
Laporan berjudul "Bencana Kemanusiaan Parah yang Disebabkan oleh Perang Agresif AS melawan Negara Asing", dirilis oleh Masyarakat Tiongkok untuk Studi Hak Asasi Manusia (CSHRS), yang berada di bawah Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok.
“Mayoritas perang agresif dilakukan oleh AS secara sepihak. Mereka mengakibatkan banyak korban jiwa dan perusakan properti yang menyebabkan bencana kemanusiaan mengerikan. Intervensi asing seperti itu menunjukkan keegoisan dan kemunafikan Amerika," tulis laporan itu.
Laporan tersebut mengatakan bahwa dari akhir Perang Dunia II hingga 2001, AS bertanggung jawab atas 81 persen konflik bersenjata dunia.
"Menurut statistik yang tidak lengkap, dari akhir Perang Dunia II pada tahun 1945 hingga 2001, di antara 248 konflik bersenjata yang terjadi di 153 wilayah dunia, 201 diawali oleh Amerika Serikat, terhitung 81 persen dari jumlah total," studi itu membaca.
Laporan tersebut memeriksa statistik dari tujuh konflik bersenjata yang melibatkan AS, dari Perang Korea hingga intervensi baru-baru ini di Suriah.
CSHRS mengatakan bahwa selain keterlibatan militer langsung, AS juga telah “campur tangan secara langsung atau tidak langsung dalam urusan negara lain dengan mendukung perang proksi, menghasut pemberontakan anti-pemerintah, melakukan pembunuhan, menyediakan senjata dan amunisi, dan melatih angkatan bersenjata anti-pemerintah.”
Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat AS telah memunculkan retorika terhadap Tiongkok, dan pemerintahan Biden secara khusus bermusuhan.
Beijing telah mempertahankan nada yang lebih diplomatis, tetapi sejak pembicaraan langsung antara diplomat tertinggi kedua negara di Alaska berubah menjadi permusuhan bulan lalu, Tiongkok tampaknya lebih bersedia untuk menyerukan kemunafikan Washington.
- Source : news.antiwar.com