www.zejournal.mobi
Rabu, 20 November 2024

Satu Dekade Perang Suriah, Ratusan Ribu Nyawa Hilang Sia-sia

Penulis : Anastacia Patricia | Editor : Anty | Selasa, 16 Maret 2021 11:19

Satu dekade perang di Suriah menewaskan lebih dari 388.000 orang. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan angka itu mencakup hampir 117.388 warga sipil, di antaranya lebih dari 22.000 anak.

Korban tewas keseluruhan untuk perang saudara Suriah telah mencapai 388.652 sejak dimulai satu dekade lalu bulan ini, kata pengawas perang pada Minggu (14/3), dilansir dari Arab News.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan angka itu mencakup hampir 117.388 warga sipil, di antaranya lebih dari 22.000 anak.

Serangan oleh rezim Suriah dan pasukan milisi sekutu bertanggung jawab atas sebagian besar kematian warga sipil, kata pemantau berbasis di Inggris yang mengandalkan sumber-sumber di dalam Suriah untuk laporannya.

Penghitungan Observatorium sebelumnya dikeluarkan pada Desember dan mencapai lebih dari 387.000.

Kepala observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan pada Arab News, 2020 merupakan jumlah kematian tahunan terendah sejak perang dimulai dengan lebih dari 10.000 kematian. Pertempuran melambat tahun ini ketika gencatan senjata diadakan di barat laut Suriah dan perhatian beralih ke penanggulangan pandemi virus corona.

Observatorium juga mendokumentasikan setidaknya 16.000 kematian di penjara dan pusat penahanan pemerintah sejak konflik meletus pada 2011 setelah penindasan brutal terhadap protes anti-rezim.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris berujar, angka itu mencakup hampir 117.388 warga sipil, di antaranya lebih dari 22.000 anak.

Namun, dikatakan juga, jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena penghitungannya tidak termasuk 88.000 orang yang diyakini telah meninggal karena penyiksaan di penjara rezim tersebut.

Saat ini rezim Suriah menguasai lebih dari 60 persen negara itu setelah serangkaian kemenangan yang didukung Rusia melawan pemberontak sejak 2015.

Di antara wilayah yang masih di luar jangkauannya adalah daerah kantong pemberontak terakhir Idlib di barat laut, daerah yang dikuasai Turki di sepanjang perbatasan utara, dan bagian timur laut negara yang dikuasai oleh pasukan Kurdi yang didukung Negeri Paman Sam.

Perang telah memaksa lebih dari setengah populasi negara sebelum perang meninggalkan rumah mereka. Sekitar 200.000 orang hilang, menurut pengawas perang.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar