Pandemi COVID -19 adalah 'Hal Terbaik yang Pernah Terjadi' untuk Biden
Selama kampanye kepresidenannya, Joe Biden membombardir tanggapan pemerintahan Trump terhadap pandemi virus korona di AS dengan kritik keras, menegaskan bahwa "tidak memiliki rencana" untuk memerangi COVID-19. Setelah menjabat, Biden terus mengecam tanggapan virus korona Trump.
Penasihat kampanye senior Biden, Anita Dunn, tampaknya menyebut pandemi virus corona di AS sebagai "hal terbaik yang pernah terjadi" pada Joe Biden, menurut The Guardian, mengutip salinan awal buku "Lucky: How Joe Biden Barely Won The Presidency".
Menurut penulis, Jonathan Allen dan Amie Parnes, komentar Dunn adalah komentar pribadi yang mewakili apa yang "dipercaya oleh pejabat kampanye tetapi tidak akan pernah dikatakan di depan umum". Buku itu akan diterbitkan minggu depan.
Dunn, yang dijuluki oleh The Atlantic sebagai "The Mastermind Behind Biden’s No-Drama Approach to Trump", tampaknya merujuk pada bagaimana pandemi virus corona tampaknya membalikkan ekonomi Trump dan menjadikan Biden sebagai orang yang tepat untuk mengelola pemulihan, seperti yang dicatat oleh The Guardian.
Sementara "Trump dan Biden merasa nyaman dengan gaya kontras dan substantif dari ... tanggapan mereka terhadap virus korona", ketik penulis dalam buku, "Trump memimpin dengan keras, Biden dengan tenang mengatakan Trump menyesatkan".
Dunn sebelumnya adalah penasihat mantan Presiden AS Barack Obama, juga menjabat sebagai direktur komunikasinya.
Biden, yang secara konsisten mengkritik tanggapan Trump terhadap pandemi virus korona, awal pekan ini mengadakan upacara khidmat menandai tonggak sejarah suram dari setengah juta kematian COVID di Amerika Serikat, menyerukan kepada orang Amerika untuk "mengingat mereka yang hilang dan yang kita tinggalkan."
Pada awal Februari, presiden AS mengecam pendekatan Trump terhadap pandemi sebagai "lebih mengerikan dari yang kita duga".
Setelah menjabat, Biden telah meminta orang Amerika untuk memakai masker wajah dan telah meluncurkan kampanye vaksinasi besar-besaran. Beberapa mengkritik presiden atas tanggapannya terhadap pandemi, terutama mengeluh tentang dukungannya untuk penguncian tambahan.
Amerika Serikat tetap menjadi negara yang paling parah terkena COVID-19, mencatat lebih dari 28.300.000 kasus dan lebih dari 504.000 kematian pada hari Rabu.
- Source : sputniknews.com
